Wednesday, April 29, 2009

PPIA DUKUNG GERAKAN "ANTI-DISKRIMINASI" MAHASISWA ASING

Pengurus pusat Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) mendukung aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa berbagai universitas utama di Melbourne, Rabu, yang menuntut pemerintah negara bagian Victoria agar mencabut kebijakan diskriminatif dalam ongkos angkutan umum.

Ketua Umum PPIA, Mohamad Fahmi, mengatakan kepada ANTARA yang menghubunginya dari Brisbane, Rabu, aksi unjuk rasa yang diikuti sekitar 400 mahasiswa itu didukung PPIA, Persatuan Pelajar India, serta 10 organisasi kemahasiswaan Universitas Melbourne, Universitas La Trobe, dan beberapa universitas lain di Melbourne.

"Kita menuntut pemerintah negara bagian Victoria memberlakukan ongkos konsesi kepada mahasiswa internasional dan pasca-sarjana yang belajar di negara bagian itu seperti yang telah lama dinikmati para mahasiswa lokal (Australia)," katanya.

Fahmi mengatakan, ia pribadi pernah mengikuti aksi demonstrasi dengan tuntutan yang sama sekitar tiga tahun lalu namun pemerintah Victoria belum juga mau memenuhi tuntutan komunitas mahasiswa asing ini.

"Selama ini, ongkos angkutan umum mahasiswa internasional tidak berbeda dengan penumpang dewasa non-mahasiswa. Sebagai contoh, untuk tiket zona satu yang berlaku sebulan misalnya, kita tetap saja membayar 109,6 dolar Australia," katanya.

Jika konsesi diberikan, mahasiswa internasional bisa menghemat pengeluaran ongkos transportasi sekitar 50 persen, katanya.

Dalam aksi demonstrasi yang dimulai dari kampus Universitas Melbourne sekitar pukul 13.30 ini, para mahasiswa menyampaikan tuntutannya di depan gedung parlemen Victoria. "Aksi demo berakhir sekitar pukul 15.00 waktu Melbourne," katanya.

Kehadiran para mahasiswa asing di Victoria sepatutnya tidak dilihat sebelah mata karena mereka terbukti memberikan kontribusi besar pada ekonomi Victoria dan Australia, katanya.

Uang yang dikeluarkan para mahasiswa internasional itu juga membuka lapangan kerja bagi sebagian warga masyarakat Victoria, kata Fahmi menambahkan.

Sektor pendidikan di Australia merupakan salah satu mesin pendapatan yang besar bagi pemerintah. Pada 2007, pendapatan pemerintah dari sektor ini mencapai 12,5 miliar dolar Australia berkat kehadiran sekitar 450 ribu mahasiswa internasional.

Di antara 450 ribu mahasiswa asing itu, lebih dari 16 ribu orang di antaranya berasal dari Indonesia. Sebanyak 15 ribu orang membiayai sendiri uang kuliah dan ongkos hidup mereka selama masa studi, sedangkan sisanya dibiayai dengan beasiswa pemerintah Australia.

Tidak sedikit dari 16 ribu mahasiswa Indonesia itu belajar di perguruan tinggi-perguruan tinggi di negara bagian Victoria, seperti Universitas Melbourne, Universitas Monash, dan Universitas La Trobe.

*) My news for ANTARA on April 29, 2009

1 comment:

Anonymous said...

Hanya ingin mengatakan apa blog besar Anda tiba di sini aku telah sekitar untuk cukup banyak waktu,! Tapi akhirnya memutuskan untuk menunjukkan apresiasi saya dari pekerjaan Anda! Thumbs up, dan tetap pergi!

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity