Dalam dua hari terakhir, jumlah warga Australia yang dicurigai menderita gejala flu babi cenderung meningkat. Data Kementerian Kesehatan Australia menunjukkan, hingga Kamis pukul 12.00, jumlah warga yang menunggu hasil tes flu babi mencapai 114 orang atau naik 24 orang dari kondisi Rabu.Dari jumlah itu, 51 orang di antaranya berada di negara bagian New South Wales, 19 orang di Queensland, 18 di Victoria, 12 Australia Barat, 11 Australia Selatan, dan masing-masing satu orang di Australian Capital Territory, Tasmania, dan Northern Territory.
Berbeda dengan Selandia Baru yang beberapa warganya sudah dikonfirmasi menderita flu babi, Australia "masih aman" karena belum ada satu pun kasus terkonfirmasi di negara berpenduduk lebih dari 21 juta jiwa ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah pun menaikkan tingkat peringatan pandemi flu yang telah menewaskan sedikitnya 152 orang di Meksiko itu dari empat ke lima. Level lima ini berarti ancaman global pandemi flu babi ini semakin besar.
Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, pemerintah federal Australia telah memperkuat langkah survelensi, penahanan, dan disinfeksi sejak tiga hari terakhir. Canberra juga memberlakukan status peringatan perjalanan level empat kepada Meksiko.
Australia juga memperketat pemantauan di seluruh bandar udara internasionalnya dengan meminta para pilot dan awak pesawat dari Amerika melaporkan status kesehatan para penumpangnya kepada petugas Bandara sebelum mendarat.
Para petugas Pelayanan Karantina dan Inspeksi Australia (AQIS) akan mengecek para penumpang yang menderita gejala flu untuk memastikan apakah yang bersangkutan memerlukan tindakan medis atau tidak.
Virus flu babi yang dilaporkan bermula menyerang Meksiko 13 April lalu itu telah menyebar ke AS, Kanada, Selandia Baru, Spanyol, Israel, Inggris, Australia, Brazil, Perancis, Cili, Denmark, Swiss, Austria, Kolombia, Jerman, Norwegia, Korea Selatan, dan Guatemala.
*) My updated news for ANTARA on April 30, 2009

No comments:
Post a Comment