Sunday, September 6, 2009

INDONESIA SASARAN PENYALURAN ZAKAT MUSLIM AUSTRALIA

Fakir miskin Indonesia menjadi sasaran distribusi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) umat Islam di Australia bersama dengan ribuan Muslim kurang beruntung yang ada di 15 negara lainnya.

Selain Indonesia, organisasi sosial keislaman yang berkantor di Sydney dan Melbourne, "Human Appeal International" (HAI), misalnya, juga menyalurkan ZIS umat Islam Australia ke Lebanon, Palestina, Yordania, Irak, Sudan, Eritrea, Somalia, Kashmir, Bangladesh, Afghanistan, Kosovo, Bosnia, dan Sri Lanka.

Informasi yang dihimpun ANTARA di Brisbane, Minggu, menyebutkan, dalam dua Ramadan terakhir, fakir miskin Indonesia dan 15 negara lainnya itu tetap menjadi sasaran penyaluran ZIS HAI Australia.

Dua hari sebelum Ramadan 1430 Hijriah dimulai, HAI sudah menyurati para warga dan keluarga Muslim di berbagai kota di Australia, termasuk Brisbane, agar mendukung gerakan pengumpulkan zakat fitrah, hadiah lebaran bagi yatim, zakat harta, sedekah jariah, dana proyek pembuatan sumur, dan bantuan makanan bagi keluarga miskin.

Pengurus organisasi sosial ini mematok zakat fitrah per orang senilai 10 dolar Australia (setara dengan sekitar Rp83 ribu), bantuan makanan bagi keluarga miskin selama sebulan Ramadan sebesar 300 dolar, dan dana orang tua asuh bagi setiap anak yatim piatu per tahun sebesar 600 dolar.

Bagi donatur Muslim yang ingin memberikan hadiah lebaran kepada anak yatim, HAI Australia mematok nilai hadiah 20 dolar Australia, serta 500 dolar Australia untuk proyek penggalian sumur.

Organisasi sosial keislaman ini memperkirakan lebih dari 250 ribu orang Muslim di seluruh dunia memerlukan bantuan. Mereka itu antara lain berada di 16 negara yang menjadi sasaran program Ramadan HAI, termasuk Indonesia.

Di seluruh Australia, terdapat lebih dari 340 ribu orang Islam. Mereka berasal dari beragam bangsa.

*) My news for ANTARA on Sept 6, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity