Sunday, September 6, 2009

FLU BABI TEWASKAN EMPAT IBU HAMIL DI AUSTRALIA

Kendati musim semi sudah menggantikan musim dingin di Australia, ancaman Flu A H1N1 belum menunjukkan tanda-tanda menyurut.

Hingga Minggu malam, sudah 35.474 orang di seluruh Australia positif terjangkit flu babi ini dan 161 orang di antaranya meninggal dunia.

Data terkini Departemen Kesehatan Pemerintah Federal Australia menunjukkan di antara para korban flu babi yang meninggal dunia itu adalah empat orang ibu hamil dan 20 warga Australia keturunan Aborigin.

Dilihat dari sebaran korban meninggal akibat Flu H1N1 di negara berpenduduk lebih dari 21 juta jiwa itu, angka kematian tertinggi masih ditemukan di negara bagian New South Wales (46), disusul Queensland (37), Victoria (24), Australia Barat (23), Australia Selatan (17), Tasmania (6) dan Northern Territory (6).

Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya ancaman pandemi flu babi di dunia 24 April lalu, sudah 4.559 orang penderita Flu A H1N1 di Australia yang dirawat di rumah sakit. Namun jumlah mereka yang masih dirawat kini tercatat 369 orang, termasuk 29 orang warga Aborigin.
Dari 369 orang pasien flu babi itu, sebanyak 69 orang di antaranya dirawat di unit gawat darurat di berbagai rumah sakit di negara bagian NSW, ACT, Queensland, Northern Territory, Australia Selatan, Tasmania, Victoria, dan Australia Barat.

Untuk memperkuat langkah penanganan pandemi Flu A H1N1 ini, Australia sudah melakukan uji coba pemakaian vaksin Flu A H1N1 sejak 22 Juli lalu.

Hasil sementara uji coba pemakaian vaksin bagi orang dewasa yang dilakukan perusahaan CSL Ltd itu telah pun diterima Kepala Urusan Medis Persemakmuran Australia, Prof. Jim Bishop.

Untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, Pemerintah Australia sudah memesan 21 juta dosis vaksin flu babi. Menurut Prof.Bishop, sebanyak dua juta dosis vaksin H1N1 sudah tersedia akhir Agustus untuk mendukung persiapan awal program vaksinasi.

Para warga yang diprioritaskan sebagai penerima awal vaksin ini adalah para pekerja kesehatan dan mereka yang masuk kelompok beresiko tinggi, seperti ibu hamil dan pasien penyakit kronis. "Tawaran vaksin bagi masyarakat umum akan diberikan setelah ketersediaan stok vaksin bertambah," katanya.

*) My updated news for ANTARA on Sept 6, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity