Hingga Minggu malam, sudah 35.474 orang di seluruh Australia positif terjangkit flu babi ini dan 161 orang di antaranya meninggal dunia.
Data terkini Departemen Kesehatan Pemerintah Federal Australia menunjukkan di antara para korban flu babi yang meninggal dunia itu adalah empat orang ibu hamil dan 20 warga Australia keturunan Aborigin.
Dilihat dari sebaran korban meninggal akibat Flu H1N1 di negara berpenduduk lebih dari 21 juta jiwa itu, angka kematian tertinggi masih ditemukan di negara bagian New South Wales (46), disusul Queensland (37), Victoria (24), Australia Barat (23), Australia Selatan (17), Tasmania (6) dan Northern Territory (6).
Sejak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan adanya ancaman pandemi flu babi di dunia 24 April lalu, sudah 4.559 orang penderita Flu A H1N1 di Australia yang dirawat di rumah sakit. Namun jumlah mereka yang masih dirawat kini tercatat 369 orang, termasuk 29 orang warga Aborigin.
Dari 369 orang pasien flu babi itu, sebanyak 69 orang di antaranya dirawat di unit gawat darurat di berbagai rumah sakit di negara bagian NSW, ACT, Queensland, Northern Territory, Australia Selatan, Tasmania, Victoria, dan Australia Barat.
Untuk memperkuat langkah penanganan pandemi Flu A H1N1 ini, Australia sudah melakukan uji coba pemakaian vaksin Flu A H1N1 sejak 22 Juli lalu.
Hasil sementara uji coba pemakaian vaksin bagi orang dewasa yang dilakukan perusahaan CSL Ltd itu telah pun diterima Kepala Urusan Medis Persemakmuran Australia, Prof. Jim Bishop.
Untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, Pemerintah Australia sudah memesan 21 juta dosis vaksin flu babi. Menurut Prof.Bishop, sebanyak dua juta dosis vaksin H1N1 sudah tersedia akhir Agustus untuk mendukung persiapan awal program vaksinasi.
Para warga yang diprioritaskan sebagai penerima awal vaksin ini adalah para pekerja kesehatan dan mereka yang masuk kelompok beresiko tinggi, seperti ibu hamil dan pasien penyakit kronis. "Tawaran vaksin bagi masyarakat umum akan diberikan setelah ketersediaan stok vaksin bertambah," katanya.
*) My updated news for ANTARA on Sept 6, 2009
No comments:
Post a Comment