Friday, September 4, 2009

CDU TERIMA PATUNG "SARASWATI" SUMBANGAN SULTAN YOGYA

Patung perunggu "Saraswati" sumbangan Sultan Hamengkubuwono X, Jumat, diserahkan secara resmi oleh Kadis Kebudayaan DI Yogyakarta, Djoko Dwiyanto, kepada pihak Universitas Charles Darwin (CDU) untuk memperindah Taman Indonesia yang ada di kampus universitas terkemuka di Australia Utara itu.

Acara penyerahan patung dewi ilmu pengetahuan dan seni setinggi sekitar dua setengah meter itu berlangsung secara sederhana dan dihadiri sejumlah pejabat CDU, Departemen Pendidikan, Pelatihan dan Tenaga Kerja, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) dan Konsul RI di Darwin Harbangan Napitupulu.

Sekretaris II Fungsi Pensosbud Konsulat RI Darwin Arvinanto Soeriaatmadja mengatakan, Kadis Kebudayaan Pemprov DI Yogyakarta, Doko Dwiyanto, membacakan sambutan Sultan Hamengkubuwono X yang intinya menjelaskan tentang makna simbolik Patung Saraswati tersebut.

Arvinanto mengatakan, patung perunggu sumbangan Sultan Hamengkubuwono X yang dibuat PT Studio Santiaji Yogyakarta ini tiba di Darwin 14 Agustus lalu.

Dengan kehadiran Patung Saraswati, Taman Indonesia yang lokasinya persis di depan kantor baru rektorat CDU itu kini memiliki dua patung setelah patung Garuda, katanya.

Taman yang dilengkapi satu rumah model Minahasa, Sulawesi Utara, ini merupakan taman kedua di lingkungan CDU setelah Taman Republik Rakyat China.

Proses pembangunan Taman Indonesia yang dijadwalkan sepenuhnya rampung Oktober 2009 ini dimulai sejak tiga tahun lalu namun penyelesaiannya terkendala akibat keterbatasan dana.

Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI Canberra termasuk pihak yang ikut menyumbang dana pembangunan taman yang akan mempertegas eksistensi Indonesia di negara bagian Northern Territory dan CDU.

Di universitas yang menjadi pusat keunggulan negara bagian Northern Territory itu, terdapat puluhan mahasiswa Indonesia.

*) My news for ANTARA on Sept 4, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity