Friday, September 11, 2009

BANK BCA SYARIAH BEROPERASI NOVEMBER 2009

Perkembangan bank umum syariah (BUS) di Indonesia memasuki era baru dengan adanya rencana pengoperasian Bank BCA Syariah mulai November 2009, kata Wakil Ketua Bidang Pasar Modal dan Program Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional MUI, Prof. Dr. H. Fathurrahman Djamil, MA.

"Rekomendasi Dewan Syariah Nasional untuk Bank BCA Syariah ini sudah keluar sekitar sebulan lalu. Sekarang ini proses izinnya sedang berjalan di Bank Indonesia," katanya kepada ANTARA seusai ia memberikan ceramah Ramadan kepada jamaah Perhimpunan Masyarakat Muslim Indonesia di Brisbane (IISB), Rabu malam (9/9).

Bank BCA Syariah ini dibentuk setelah PT Bank BCA Tbk mengakuisisi PT Bank Utama International Bank (UIB) belum lama ini, kata Fathurrahman Djamil yang juga wakil Ketua Komisi Fatwa MUI dan Guru Besar UIN Jakarta ini.

"Insya Allah, akan semakin banyak lahir bank umum syariah di Indonesia sekalipun pasarnya terbatas," kata anggota Dewan Pengawas Syariah PT Syarikat Takaful Indonesia ini.

Sementara itu, dalam ceramah Ramadannya di depan jamaah IISB, Fathurrahman Jamil menjelaskan tentang berbagai perkembangan positif di seputar penerimaan hukum Islam di Tanah Air.

Di masa lalu, penggunaan kata "syariah atau syariat" saja sempat memunculkan ketakutan sejumlah kalangan karena seolah-olah perberlakuan syariah bagi umat Islam tersebut akan mengancam umat agama lain. "Sekarang UU Otonomi daerah di Aceh misalnya sudah mengakui syariah," katanya.

Bahkan sejak Bank Mualamat Indonesia (BMI) berdiri tahun 1990-an, penerapan ekonomi syariah di Indonesia semakin diterima ditandai dengan bertambahnya bank umum syariah dan adanya surat berharga syariah negara (SBSN), katanya menambahkan.

Wakil ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah yang pernah menjadi pembantu rektor I dan III IAIN Jakarta ini berada di Brisbane dari Rabu hingga Jumat.

Selain kota Brisbane, Prof.Dr.Fathurrahman Jamil juga mengisi Safari Ramadannya di Australia dengan mengisi pengajian masyarakat Indonesia di Adelaide dan Melbourne. Dari Melbourne, ia bertolak ke Selandia Baru.

*) My news for ANTARA on Sept 11, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity