Friday, September 11, 2009

PEMBERITAAN MEDIA AUSTRALIA TENTANG ISLAM MANIPULATIF

Pola pemberitaan jurnalis dan media Barat, termasuk Australia, umumnya masih sangat bias dan cenderung manipulatif tentang Islam dan situasi Timur Tengah (Timteng) karena realitas faktual sering berbeda dari realitas media yang disajikan ke publik.

Penilaian tentang pemberitaan media Barat yang cenderung manipulatif dan sensasional tentang Islam dan Arab Muslim di Timur Tengah itu mengemuka dalam dialog akademis Sekolah Jurnalistik dan Komunikasi Universitas Queensland (SJC-UQ) bertajuk "Peliputan Islam: Representasi dan Realitas.

Dalam dialog akademis yang berlangsung Kamis malam (10/9) di gedung Sir Liew Edwards UQ, St.Lucia, itu, Presiden Perhimpunan Persahabatan Siria-Australia Queensland, Ghenwa A.Kassrawi, bahkan mengatakan, media Barat, termasuk Australia, masih menyajikan berita yang menyesatkan tentang Islam dan Timur Tengah.

"Kawasan Timur Tengah itu tidak semuanya tentang Islam dan Arab Muslim karena ada agama-agama selain Islam di sana. Terus, tidak semua orang Arab beragama Islam karena di sana ada juga penganut Kristen dan Yahudi. Banyak dari mereka itu hidup berdampingan secara harmonis," katanya.

Namun pemberitaan media Barat tentang Islam dan situasi Timur Tengah selama ini justru didominasi oleh pandangan ego-sentris yang sangat bias budaya, katanya.

"Sepatutnya budaya bangsa tertentu diinterpretasikan sesuai dengan sistim nilai mereka, bukan sistim nilai wartawan (Barat)," kata Kassrawi yang juga penyiar Radio 4EB FM Brisbane ini.

Dialog akademis yang dipandu SJC-UQ, Anthony Frangi, itu juga menghadirkan Wartawan Belanda yang pernah lama bertugas di Timur Tengah, Joris Luyendijk, Wartawan lepas Australia, John Birmingham, dan Dosen senior JC-UQ, Dr.John Harrison.

Jurnalis Belanda, Joris Luyendijk, memaparkan pengalamannya meliput di sejumlah negara Timur Tengah, seperti Mesir, Siria, Irak, dan teritori Palestina.

Penulis buku laris di Belanda, "Fit to Print: Misrepresenting the Middle East" (Agustus 2009) ini mengeritik pola dan model pemberitaan banyak media cetak dan elektronika Barat yang sangat bias dan tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

Dalam kasus terorisme misalnya, Luyendijk mengatakan, banyak media Barat menggambarkan bahwa publik Arab Muslim cenderung mendukung Usamah bin Ladin, dan berniat menghancurkan Barat hanya karena tidak ada aksi demonstrasi rakyat menentang pendiri kelompok Al-Qaidah ini.

Menurut dia, realitas bahwa tidak adanya demonstrasi menentang Usamah bin Ladin di banyak negara Timur Tengah itu bukan disebabkan oleh "faktor budaya" melainkan "faktor struktur politik" yang tidak memudahkan rakyatnya untuk menggelar aksi unjuk rasa.

Dosen senior SJC-UQ, Dr.John Harrison, pun mengakui bahwa media Barat cenderung memandang situasi Timur Tengah secara "monolitis".

*) My news for ANTARA on Sept 11, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity