Monday, August 10, 2009

MUSLIM DI AUSTRALIA DIMINTA SAMPAIKAN PESAN DAMAI RAMADHAN

Da'i muda Australia, Syaikh Aslam Hussain, mengimbau jamaah Perhimpunan Masyarakat Muslim Indonesia di Brisbane (IISB) agar menyambut bulan suci Ramadhan 1430 Hijriah dengan suka cita serta memanfaatkannya untuk menyampaikan pesan damai dan keindahan Islam pada non-Muslim Australia.

"Mari kita sampaikan kebijakan dan keindahan Islam selama Ramadhan kepada kalangan non-Muslim di Australia," katanya dalam ceramahnya tentang Ramadhan di depan puluhan anggota jamaah IISB yang berlangsung di kampus Universitas Queensland (UQ) Brisbane, akhir pekan lalu (8/8).

Aslam mengatakan, momentum Ramadhan dapat dimanfaatkan warga Muslim untuk menunjukkan kebaikan dan keindahan nilai-nilai Islam, termasuk berbagi dengan teman-teman non-Muslim di saat berbuka puasa.

Para mahasiswa Muslim di UQ dan Universitas Teknologi Queensland (QUT) misalnya dapat menyelenggarakan acara berbuka puasa dengan mengundang para dosen non-Muslim mereka sebagai bagian dari upaya membangun pemahaman yang benar tentang Ramadhan.

Upaya membangun pemahaman yang benar tentang Islam dan Muslim itu dirasa penting di tengah pemberitaan media Barat yang cenderung tidak proporsional, katanya.

Dalam bagian lain pemaparannya, Syaikh Aslam yang dikenal luas kalangan mahasiswa Muslim UQ sebagai salah seorang khatib tetap Shalat Jumat di kampus UQ ini memaparkan berbagai kebaikan Ramadhan bagi Muslim.

Ia mengatakan, umat Islam yang menjalankan ibadah Puasa Ramadhannya karena Allah SWT dengan sebaik mungkin akan membantunya meraih pengampunan Allah SWT atas segala dosanya di masa lalu.

"Semakin baik puasa Anda semakin baik pula ganjaran (pahala) yang akan Anda terima. Jadi berpuasalah sebaik yang Anda bisa...," katanya.

Selama Ramadhan, Aslam juga mengingatkan tentang kebaikan salat Tarawih, iktikaf di masjid, membaca Al Qur'an, "lailatul Qadr", dan kewajiban membayar zakat fitrah sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri.

"Keindahan Tarawih adalah siapa pun menunaikan salat Tarawih karena keimanannya, dosa-dosanya di masa lalu akan diampuni," katanya.

Di Australia, terdapat sekitar 350 ribu warga Muslim. Mereka merupakan minoritas di negara yang kini berpenduduk lebih dari 21 juta jiwa itu.

*) My news for ANTARA on Aug 11, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity