Monday, August 3, 2009

MIKO KAMAL PIMPIN PPI AUSTRALIA 2009-2010

Miko Kamal, mahasiswa program doktor Universitas Macquarie (MU) Sydney, terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) Periode 2009-2010 menggantikan Mohamad Fahmi dalam Kongres ke-16 PPIA di Sydney 1 Agustus lalu.

Kepada ANTARA yang menghubunginya dari Brisbane, Selasa, Fahmi mengatakan, Miko terpilih setelah mengungguli dua kandidat lainnya, Zhulfa Shakiya (Universitas La Trobe) dan Febry H.J.Dien (Universitas Queensland), dalam pemilihan yang diikuti 29 orang utusan cabang dan ranting PPIA se-Australia.

"Miko Kamal memperoleh 13 suara, sedangkan Zhulfa dan Febry masing-masing meraih sembilan dan tujuh suara," kata mantan ketua umum PPIA periode 2008-2009 itu.

Kongres ke-16 PPIA yang berlangsung sehari di kompleks Konsulat Jenderal RI Syndey itu turut dihadiri Konjen Sudaryomo Hartosudarmo dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di KBRI Canberra Aris Junaidi.

Sementara itu, Ketua PPIA Queensland, Anggraito Danangjoyo, mengatakan, kongres di Sydney itu tidak hanya berhasil menetapkan ketua umum baru tetapi juga tempat dan waktu pelaksanaan kongres ke-17 PPIA tahun 2010.

"Kongres PPIA tahun depan disepakati berlangsung di Melbourne pada awal Agustus 2010. Pada kesempatan itu akan dilangsungkan juga Olimpiade PPIA," kata mahasiswa program studi Psikologi kerja sama Universitas Indonesia dan Universitas Queensland itu.

Dalam setahun masa kepengurusan Mohamad Fahmi, setidaknya ada 15 kegiatan dan terobosan organisasi yang telah dilakukan.

Beberapa di antaranya adalah menerbitkan dan menyebarkan naskah revisi Anggaran Dasar-Anggaran Rumah Tangga tahun 2007, mendapatkan "Australian Business Number" (ABN) yang memungkinkan PPIA mengembangkan kerja sama eksternal dan mendapat dana bantuan pemerintah setempat, serta menghadiri pertemuan PPI se-dunia.

Selain itu, pengurus pusat juga menyelenggarakan seminar nasional tentang konsolidasi demokrasi paska-Pemilu 2009 di Adelaide dan terus mendukung pelaksanaan program "Buku untuk Anak Bangsa".

Mohamad Fahmi dalam laporan pertanggungjawabannya mengatakan, PPIA berhasil mengumpulkan 11.159 buku dengan berat 2.132 ton serta dana sebesar 8.544,67 dolar Australia dan Rp4,5 juta untuk mendukung program "Buku untuk Anak Bangsa" (2008-2009) itu.

"Buku-buku itu dikirim ke 40 institusi (lembaga pendidikan-red.) dan taman bacaan di 13 provinsi mulai dari Nanggroe Aceh Darussalam sampai Papua," katanya.

*) My news for ANTARA on Aug 4, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity