Tuesday, August 18, 2009

INDONESIA PELAJARI PENYIARAN RADIO DIGITAL AUSTRALIA

Delegasi penyiaran beranggotakan delapan orang yang dipimpin Dirjen Sarana Komunikasi dan Informasi (SKDI) Depkominfo Freddy Tulung, Selasa, memulai kunjungan tiga hari di Sydney untuk mempelajari pengalaman Australia mengembangkan sistim penyiaran radio digital.

Anggota Dewan Pengawas Radio Republik Indonesia (RRI), Renaldi Zein, yang ikut dalam rombongan delegasi RI mengatakan, pihaknya tidak hanya menggali informasi tentang teknologi terkini yang dipakai berbagai lembaga penyiaran digital di Sydney tetapi juga bagaimana Australia menyiapkan regulasi dan masyarakatnya.

"Dalam kunjungan hingga Jumat ini, kita melihat sejumlah masalah, seperti regulasi, perkembangan teknologi, dan pengembangan masyarakat," katanya.

Hasil kunjungan ke Sydney ini diharapkan memberikan gambaran yang lebih utuh kepada Indonesia tentang sistim dan perkembangan penyiaran radio digital Australia yang bermanfaat bagi upaya pengembangan hal yang sama di Tanah Air tanpa menafikan keberadaan sistim analog di daerah-daerah pedesaan.

Selama tiga hari kunjungan itu, delegasi RI bertemu pejabat pemerintah terkait dan sejumlah kalangan lembaga penyiaran, seperti Radio Australia dan "Australian Broadcasting Corporation" (ABC), kata Renaldi.

Dalam misi kunjungan yang menyertakan unsur Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia itu, para anggota delegasi didampingi Minister Counselor Fungsi Pensosbud KJRI Sydney, Pratito Soeharyo.

ANTARA mencatat, pemerintah Australia menargetkan pengalihan dari sistem analog ke sistem televisi digital rampung pada 31 Desember 2013.

Terkait dengan target itu, Australia mengalokasikan dana sedikitnya 37,9 juta dolar Australia untuk membantu upaya transisi secara mulus. Pengalihan dari sistem analog ke digital ini merupakan perubahan terbesar dalam sejarah pertelevisian Australia sejak desimalisasi diperkenalkan tahun 1966.

Melalui tim nasional migrasi sistim penyiaran analog ke digital yang dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi No. 03B/KEP/M.KOMINFO/01/2006, Indonesia juga sedang melakukan ujicoba siaran digital untuk penyiaran radio dan televisi.

Ujicoba siaran digital untuk penerimaan televisi tetap sudah dilakukan pada 20 Mei 2009, sedangkan siaran digital untuk penerimaan televisi bergerak (mobile tv) diujicobakan oleh Konsorsium Tren Mobile TV dan Konsorsium Telkom-Telkomsel-Indonusa pada 3 Agustus lalu.

*) My news for ANTARA on Aug 18, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity