Monday, August 17, 2009

HARI KERJA TAK HALANGI PERAYAAN HUT RI DI AUSTRALIA

Kendati peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-64, Senin, digelar pada hari kerja di Australia, sekitar tujuh ratus orang Indonesia dan Australia menghadiri upacara penaikan bendera dan rangkaian kegiatan hiburan yang diselenggarakan Konsulat Jenderal RI di Melbourne.

"Sekitar 700 orang hadir. Walau jatuh pada hari kerja, perayaan HUT RI di KJRI Melbourne tetap berlangsung meriah. Selain upacara penaikan bendera, juga digelar bazar makanan dan hiburan gamelan, tari, band dan musik dangdut," kata Kabid Kekonsuleran Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Melbourne, Abelian Yodha.

Rangkaian kegiatan perayaan HUT RI ke-64 itu diisi kalangan mahasiswa dan anggota masyarakat Indonesia yang berdomisili di kota Melbourne dan sekitarnya, katanya.

Kehadiran para pelajar Australia yang belajar bahasa Indonesia di acara yang dimeriahkan dengan penarikan hadiah berupa tiket penerbangan Garuda itu menambah semarak suasana perayaan. "Di antara mereka, ada yang menerima hadiah dan sertifikat karena menang lomba poster HUT RI ke-64," kata Abelian Yodha.

"Lomba poster bagi para siswa Australia yang belajar bahasa Indonesia ini merupakan hasil kerja sama KJRI Melbourne dengan Perhimpunan Guru Bahasa Indonesia Victoria (Vilta)," katanya.

Selain di Melbourne, kegiatan peringatan HUT RI ke-64 juga dilangsungkan di KBRI Canberra, KJRI Sydney, Konsulat RI Perth dan Konsulat RI Darwin.
Di Darwin misalnya, Konsulat RI Darwin menggelar upacara penaikan bendera yang diikuti dengan acara resepsi diplomatik.

Upacara penaikan bendera Merah Putih di Darwin itu dihadiri tiga ratusan orang, termasuk Administratur Negara Bagian Northern Territory (NT), Tom Pauling, Komandan Komando Utara (Norcom), David Gwyther, dan sekitar 80 orang pelajar Australia.

Konsul RI di Darwin, Harbangan Napitupulu, mengatakan, kehadiran sejumlah pejabat sipil dan militer NT bersama ratusan orang warga Indonesia itu menambah bobot upacara terlebih lagi lagu kebangsaan "Indonesia Raya" diiringi grup musik pelajar SMA Darwin.

"Kita menyelenggarakan upacara penaikan bendera sekitar pukul 10.00 dan pada 11.30 siangnya kita lanjutkan dengan acara resepsi diplomatik. Kebetulan HUT RI ke-64 jatuh pada hari kerja di Australia," katanya.

Disamping diikuti Administratur NT Tom Pauling dan sejumlah pejabat sipil dan militer NT, upacara bendera itu juga dihadiri konsul kehormatan Portugal, keluarga besar Konsulat RI Darwin dan ratusan warga Indonesia.

Seusai upacara bendera, para peserta upacara dan tamu mengikuti acara resepsi diplomatik. Dalam acara yang diikuti konsul kehormatan Portugal dan Yunani serta enam puluhan orang pejabat, politisi, akademisi, dan pengusaha Australia di Darwin itu, ia melakukan tos gelas minum dengan Administratur NT Tom Pauling, katanya.

Ia menekankan bahwa di usia ke-64 tahun, bangsa Indonesia terus berjuang untuk menjadikan Indonesia "negara yang mandiri dan demokratis".

Di antara para pejabat, politisi dan tokoh masyarakat sipil NT yang hadir di acara resepsi diplomatik HUT RI ke-64 itu adalah Wakil Menteri Kepala NT, Delia Phoebe Lawrie, Pemimpin Oposisi NT, Terry Mills, Rektor Universitas Charles Darwin, Prof.Barney Glover, dan Pengacara kenamaan NT, Collins McDonald.

Sebagai rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke-64 itu, Organisasi Kemasyarakatan Indonesia di Darwin, Flobamora, menggelar acara "Pesona Indonesia" 15 Agustus lalu di panggung Kebun Raya Darwin.

Acara yang didukung Konsulat RI Darwin, Garuda Indonesia, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI, serta Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Barat itu menampilkan grup band "NTT Voice", Grup Tari Sasak Lombok, Artis Dangdut Camelia Lubis, serta kelompok musik Kolintang dan Gamelan Konsulat RI Darwin.

"Sekitar tiga ribu orang hadir di acara 'Pesona Indonesia' kita itu. Luar biasa sambutan penonton," kata Napitupulu.

*) My updated news for ANTARA on Aug 17, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity