Tuesday, July 14, 2009

"SAIL BUNAKEN" KENALKAN POTENSI WISATA NUSANTARA PADA DUNIA

Penyelenggaraan reli kapal layar (yacht) tahunan "Sail Indonesia" yang tahun ini dipadukan dengan "Sail Bunaken" membantu belasan pemerintah daerah di kawasan timur dan barat Indonesia, termasuk Pemkot Tarakan, untuk mempromosikan potensi pariwisata dan perekonomian rakyat setempat.

Walikota Tarakan H.Udin Hianggio mengatakan kepada ANTARA yang menemuinya di Darwin, Selasa malam (14/7), pihaknya memanfaatkan kegiatan akbar yang diikuti kapal-kapal layar mancanegara itu untuk memperkenalkan potensi pariwisata bahari Pulau Derawan dan Danau Kaka'ban yang eksotik.

Dari sekitar 160 "yacht" dunia yang akan mengikuti "Sail Indonesia"/"Sail Bunaken" ini, dua puluhan kapal layar akan menyinggahi Kota Tarakan, Kalimantan Timur (Kaltim) dalam pelayaran mereka dari Kinibalu, Malaysia, menuju perairan Sulawesi Utara, katanya.

Kehadiran para nakhoda dan awak kapal layar mancanegara itu akan dimanfaatkan pihaknya dan masyarakat untuk memperkenalkan seni budaya dan produk daerah serta potensi daerah kunjungan wisata bahari Pulau Derawan yang kaya terumbu karang, katanya.

"Terumbu karang Pulau Derawan ini dinilai banyak orang lebih indah dari Bunaken," kata Udin Hianggio.

Berkaitan dengan pemanfaatan kegiatan tahunan "Sail Indonesia" untuk memajukan dan mempromosikan seni budaya Nusantara, Ketua Dewan Pengurus Yayasan Cinta Bahari Indonesia (YCBI) Raymond T Lesmana mengatakan, beberapa daerah yang dilalui para peserta menggelar acara unik warisan budaya setempat.

Di daerah Bowae misalnya, para nakhoda dan awak ratusan kapal peserta "Sail Indonesia"/"Sail Bunaken" itu akan disambut dengan acara jamuan makan siang bersama dalam tradisi kerajaan Bowae, sedangkan di Nagekeo Wakatobi mereka dijamu makan siang oleh Pemda dan masyarakat di tengah sawah, katanya.

"Saya bermimpi tiga tahun lagi, kita bisa menggelar 'the Sultan Rally' dimana para awak kapal-kapal layar mancanegara disambut dengan tradisi kesultanan yang pernah dan masih hidup di Nusantara," kata Raymond.

Jumlah kapal peserta

"Sail Indonesia" 2009 yang penyelenggaraannya dipadukan dengan "Sail Bunaken" akan diikuti 160 kapal, termasuk sekitar 24 kapal yang berangkat ke perairan Sulawesi Utara dari Kinabalu, Malaysia.

Sebagian kapal layar peserta itu berangkat dari Darwin pada 18 Juli dengan kota tujuan pertama, Saumlaki. Mereka diperkirakan tiba di Ibukota Kabupaten Maluku Tenggara Barat itu pada 20 Juli.

Selama empat hari di kota kecil yang terletak di Pulau Yamdena yang menjadi bagian dari Kepulauan Tanimbar itu, para peserta akan disambut pemerintah dan masyarakat setempat dengan festival budaya dan pameran produk kerajinan tangan.

Dari Saumlaki, kapal-kapal layar peserta menuju Tual (26-29 Juli), Banda, Ambon (4-7 Agustus), Ternate, Bitung (12-19 Agustus), Banggai, Wakatobi (26-30 Agustus), Ende (5-9 September), Nagikeo (11-13 September), Labuan Bajo (16-20 September), dan Mataram (24-28 September).

Dari Mataram, para penjelajah samudera mancanegara itu melanjutkan pelayarannya ke Bali (30 September - 4 Oktober), Karimun Jawa (8-15 Oktober), Banjarmasin (8-12 Oktober), Kumai (14-17 Oktober), dan Belitung (21-25 Oktober).

Di berbagai kota pantai yang dilalui kecuali Banda, Banggai dan Belitung, para peserta "Sail Indonesia" dan "Sail Bunaken" 2009 itu akan disambut dengan aneka acara hiburan rakyat.

Kegiatan itu diselenggarakan bersama oleh panitia "Sail Indonesia", "Sail Bunaken", dan YCBI dengan mendapat dukungan pemerintah pusat dan berbagai pemerintah daerah itu.

Kegiatan "Sail Indonesia" 2009 tidak menggunakan rute Jalur Barat seperti tahun-tahun sebelumnya.

Panitia "Sail Indonesia" 2009 menyebutkan, keputusan tentang perubahan rute itu merupakan keputusan pemerintah RI guna memaksimalkan jumlah kapal layar yang dapat memeriahkan "Sail Bunaken" sebagai rangkaian kegiatan Konferensi Bahari Internasional di Manado, Sulawesi Utara.

Dibandingkan dengan "Sail Indonesia" 2008, jumlah peserta "Sail Indonesia" tahun ini meningkat dari 116 menjadi sekitar 160 kapal layar.

Beberapa di antara kapal-kapal layar itu adalah "Arnak" yang dinakhodai pelaut asal Selandia Baru, Geoff Gentil, "Backchat" (Australia dengan nakhoda, Alan Main), "Quiver (Kanada, Jim Burgoyne), Vega (Malta, James Grainger), dan "Absolutely Knot (Australia, Eddie Davidson).

Selanjutnya, "Barbara Ann" (Amerika Serikat dengan kapten kapal Jack Hunt), "Bauvier" (Belgia, Bart Venhaeghe), "Cheshire Cat" (Kanada, Mike Rigby Williams), dan "Cool Bananas" (Selandia Baru, Daryl Fisher).

Selain diikuti kapal-kapal layar asal Australia, Selandia Baru, Kanada, Malta, Amerika Serikat, dan Belgia, "Sail Indonesia" dan "Sail Bunaken" 2009 itu juga dimeriahkan kapal-kapal asal Belanda, Inggris, Jerman, Perancis, Swedia, Swiss, Vanuatu, Denmark, Afrika Selatan, Kepulauan Virgin, Antigua Barbuda, Irlandia, Norwegia, Kepulauan Marshall, Finlandia, dan Spanyol.

*) My updated news for ANTARA on July 15, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity