Wednesday, July 15, 2009

DUBES RI MEMULAI KUNJUNGAN RESMINYA KE DARWIN

Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto tiba di Darwin, Rabu sore, guna memulai kunjungan kerja pertamanya ke negara bagian Northern Territory (NT) sejak menempati pos barunya di Canberra Februari 2009.

Turut mendampingi Dubes Primo Minister Counselor Bidang Pensosbud KBRI Canberra Raudin Anwar, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr.Aris Junaidi, dan Staf Fungsi Kekonsuleran KBRI Canberra Dani Eko Wibowo.

Konsul RI di Darwin Harbangan Napitupulu dan istri menyambut kedatangan Dubes Primo dan rombongan KBRI Canberra di Bandar Udara Internasional Darwin. Kemudian rombongan bertolak ke Hotel "Mantra on the Esplanade", tempat Dubes Primo menginap selama tiga harinya hingga Sabtu (18/7).

Kunjungan resmi pertama Dubes Primo ke Darwin itu bertepatan dengan kehadiran sejumlah pejabat Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) serta gubernur dan pejabat kabupaten/kota di kawasan timur Indonesia.

Kehadiran para pejabat, termasuk Menteri DKP Freddy Numberi,itu dimaksudkan untuk mendukung penyelenggaraan reli kapal layar "Sail Indonesia"/"Sail Bunaken" serta penandatangan "Letter of Intent" penanganan penangkapan ikan ilegal dengan Australia.

Selama kunjungannya ke Darwin itu, Dubes Primo dijadwalkan menghadiri jamuan makan malam bersama rombongan delegasi "Sail Bunaken" di Wisma RI Rabu malam.

Sepanjang Kamis pagi hingga petang, didampingi Konsul RI di Darwin Harbangan Napitupulu dan delegasi KBRI Canberra, Dubes Primo melakukan serangkaian kunjungan kehormatan kepada kalangan lembaga eksekutif, legislatif dan yudaktif serta pengusaha dan pendidikan NT.

Di antara pejabat yang ditemui adalah Hakim Kepala NT Brian Martin, Walikota Darwin, Graeme Sawyer, Ketua Oposisi NT Terry Mills, Ketua Lembaga Legislatif NT Jane Aagaard, Pjs Menteri Kepala NT Delia Lawrie, dan Wakil Rektor CDU Prof.Bob Wasson.

Sebelum bertolak ke kampus Universitas Charles Darwin (CDU), Dubes Primo dijadwalkan meninjau Pusat Tahanan Imigrasi Darwin yang selama ini menjadi tempat penahanan para nelayan Indonesia yang tersangkut kasus penangkapan ikan di zona perairan Australia.

Pada Kamis petang, Dubes Primo bertemu kalangan pengusaha yang tergabung dalam Dewan Bisnis Australia-Indonesia (AIBC) Cabang Darwin sebelum makan malam dengan delegasi "Sail Bunaken" dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Agenda kegiatan kunjungan Dubes Primo di Darwin berlanjut Jumat diawali dengan menghadiri acara penandatangan "Letter of Intent" Indonesia-Australia tentang penanggulangan penangkapan ikan ilegal.

Selanjutnya Dubes Primo dan delegasi KBRI Canberra bertemu Pimpinan Urusan Pelayanan Pertambangan dan Perminyakan NT John McCue dan Direktur Urusan Hubungan Asia NT Brendan Doran sebelum bertolak ke rumah dinas Administratur NT Tom Pauling.

Jumat sore, Dubes Primo berkesempatan melihat koleksi Gedung Museum dan Galeri Seni NT sebelum bertemu Pengacara Senior NT Colin McDonald dan Direktur Komisi Bantuan Hukum NT Susan Cox, serta menghadiri acara silaturrahmi dengan masyarakat Indonesia di Darwin.

Sebelum bertolak ke Canberra Sabtu siang, Dubes Primo dan delegasi KBRI Canberra dijadwalkan ikut dalam acara pelepasan (flag off) kapal-kapal layar peserta Sail Indonesia/Sail Bunaken di Cullen Bay Darwin.

NT adalah negara bagian paling utara benua Australia yang secara geografis paling dekat dengan Indonesia. Kerja sama Indonesia dan NT selama ini mencakup sektor jasa pertambangan dan perminyakan, pariwisata, peternakan, pendidikan dan pelatihan.

*) My news for ANTARA on July 15, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity