Saturday, July 25, 2009

AUSTRALIA TIDAK ADIL PADA INDONESIA

Pemerintah RI memandang peringatan perjalanan (travel advisory) level empat pemerintah Australia kepada Indonesia yang sama dengan Pakistan dan sejumlah negara rawan keamanan lainnya sebagai "sesuatu yang tidak adil".

Pernyataan itu disampaikan Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto dalam pertemuannya dengan Pemimpin Oposisi Negara Bagian Northern Territory (NT) Terry Mills di Darwin, Kamis, pada saat keduanya menyinggung isu penguatan hubungan antar-rakyat kedua negara.

Dubes Primo mengatakan, travel advisory" level empat yang diberlakukan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia kepada Indonesia itu tidak adil dan tidak menolong upaya kedua negara memperkuat hubungan di tingkat rakyat guna mengurangi mispersepsi yang masih ada.

"DFAT selalu mengatakan bahwa kami meninjau kembali peringatan perjalanan ini dari waktu ke waktu. Ini aneh," katanya.

Keanehan itu antara lain terlihat dari tekad Australia untuk menjadi bangsa yang "melek Asia" namun pada saat yang sama tetap memberlakukan peringatan perjalanan yang meminta warga Australia untuk mempertimbankan kembali rencana kunjungannya ke Indonesia.

Sementara itu, dalam pertemuan yang berlangsung santai dan bersahabat di ruang kerjanya yang asri di Gedung Parlemen NT itu, Terry Mills mengakui mispersepsi tentang Indonesia di masyarakat Australia masih tetap ada, terutama mereka yang belum pernah mengunjungi Indonesia.

Akibat insiden serangan teroris di Bali tahun 2002 misalnya, ada warga Australia yang menggeneralisir bahwa Muslim di Indonesia ingin membunuhi orang-orang Australia namun pandangan keliru ini umumnya tidak dimiliki mereka yang sudah pernah ke Indonesia, katanya.

Menurut Mills, insiden Bali 2002 justru semakin mendekatkan kedua negara. Bagi politisi senior NT ini, dalam situasi apapun, Indonesia tetaplah tetangga Australia.

Isu tentang "travel advisory" level empat Australia juga diangkat Dubes Primo dalam pertemuannya dengan Pimpinan Parlemen NT Jane Aagaard.

Selain Indonesia dan Pakistan, negara-negara yang mendapat peringatan perjalanan level empat dari Australia adalah Aljazair, Angola, Republik Demokrasi Kongo, Timor Leste, Eritrea, Etiopia, Haiti, Liberia, Nigeria, Saudi Arabia, Sri Lanka, Yaman, Zimbabwe, dan Meksiko.

Peringkat status "travel advisory" DFAT kepada Indonesia yang hanya terpaut satu tingkat di bawah level lima (dilarang untuk dikunjungi) itu tidak pernah berubah sejak era John Howard hingga pemerintahan Partai Buruh berkuasa di Canberra.
Dubes Primo berada di Darwin dalam rangka kunjungan kerja pertamanya ke negara bagian Northern Territory sejak menempati pos barunya di Canberra Februari 2009.

Selama kunjungan empat harinya itu, Dubes Primo didampingi Minister Counselor Bidang Pensosbud KBRI Canberra Raudin Anwar, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI, Dr.Aris Junaidi, dan Staf Fungsi Kekonsuleran KBRI Canberra Dani Eko Wibowo.

Konsul RI di Darwin Harbangan Napitupulu turut mendampingi Dubes Primo dan rombongan KBRI Canberra selama kunjungan kerjanya yang dijadwalkan berakhir Sabtu (18/7) itu.

*) My news for ANTARA on July 16, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity