Monday, May 11, 2009

PEMIMPIN MUDA MUSLIM PERKUAT HUBUNGAN INDONESIA-AUSTRALIA

Para pemimpin muda Muslim Indonesia dan Australia memberi kontribusi besar pada terbangun dan semakin meluasnya jaringan kerja sama antarindividu dan lembaga masyarakat madani kedua negara melalui program pertukaran kunjungan yang didukung Lembaga Australia-Indonesia (AII) sejak 2002.

Bahkan banyak di antara para alumni program pertukaran para pemimpin muda Muslim Australia-Indonesia (AIMLE) ini yang memainkan peranan penting di masyarakat melalui lembaga-lembaga swadaya dan perguruan tinggi yang mereka masuki, kata Direktur AII Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, Jenny Cartmill.

Kepada ANTARA yang menghubunginya dari Darwin, Senin, ia mengatakan, pihaknya kembali mendatangkan 10 orang tokoh muda Islam Indonesia untuk mengikuti program AIMLE pada 2009. Sebaliknya, AII pun mengirim lima orang pemimpin muda Muslim Australia ke Indonesia dengan misi yang sama.

Kedatangan para peserta Indonesia itu dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama datang Maret lalu, sedangkan grup kedua tiba Mei dan yang ketiga Juni, katanya.

Di antara para pemimpin muda Muslim Australia yang merupakan alumni program ini adalah tiga orang pengisi acara "Salam Cafe" Stasiun TV "SBS", seperti Naseem Husein dan Sarah Malik, katanya.

"Jadi program ini sangat berhasil," kata Cartmill.

Dengan program yang diselenggarakan AII bersama Institut Asia Universitas Melbourne dan Dewan Islam Victoria ini, ia mengharapkan terbangun saling pemahaman yang benar tentang Islam dan agama-agama lain serta dinamika kehidupan masyarakat plural di kedua negara.

Para alumni program ini sangat didorong untuk memperluas jaringan kerja sama antarmereka dan dengan lembaga lain untuk memperkuat hubungan antarmasyarakat, katanya.

Sejak 2002, program AIMLE sudah diikuti sedikitnya 74 orang tokoh muda Muslim kedua negara.

*) My news for ANTARA on May 11, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity