Monday, May 11, 2009

INDONESIA LAYAK PUNYA GEDUNG PENAMPUNGAN ATLET DI DARWIN

Gubernur Papua Barat Abraham O. Atururi memandang penting keberadaan gedung serbaguna komunitas Indonesia di Darwin, Australia Utara, supaya para atlet dari daerah-daerah yang mengikuti Pesta Olahraga internasional "Arafura Games" tidak lagi dipusingkan dengan masalah akomodasi.

Untuk itu, ia berjanji mengusulkan perihal pendirian gedung serbaguna yang akan mendukung berbagai kegiatan komunitas Indonesia di Darwin dan keikutsertaan para atlet daerah-daerah di Tanah Air di pesta olahraga dua tahunan itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Janji dan usulnya itu disampaikan Gubernur Abraham pada acara silaturrahmi yang diselenggarakan Konsul RI di Darwin, Harbangan Napitupulu, di Wisma Indonesia, Senin sore, untuk menghormati para wakil kontingen Indonesia yang mengikuti pesta olahraga dua tahunan di ibukota negara bagian Northern Territory (NT) itu.

"Saya akan menyampaikan hal ini ke Bapak Presiden," katanya.

Pesta olahraga internasional yang sudah menjadi kalender tetap pemerintah NT sejak 1991 itu merupakan ajang uji coba bagi para atlet daerah di Indonesia sehingga kehadiran gedung serbaguna komunitas Indonesia di Darwin akan sangat membantu akomodasi para atlet, katanya.

"Kita butuh gedung yang pasti karena semua itu perlu kepastian," kata Abraham.

Usul Gubernur Abraham tersebut disambut Sekjen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh, Drs.Nuzuli MS, yang hadir bersama sejumlah ofisial kontingen Provinsi Nangroe Aceh Darussalam karena kehadiran gedung serbaguna yang dilengkapi fasilitas akomodasi itu akan sangat membantu para atlet daerah.

"Bagus usul itu dan saya sangat setuju," kata Nuzuli.

Sebelumnya, Konsul RI di Darwin, Harbangan Napitupulu, mengatakan, pemerintah NT sebenarnya sudah lama menawarkan sebidang tanah secara gratis kepada komunitas dan perwakilan RI jika ingin membangun gedung serbaguna untuk mendukung berbagai kegiatan komunitas Indonesia.

Pemerintah setempat menawarkan salah satu dari tiga bidang tanah dengan luas 3.700 meter persegi, 3.200 meter persegi, dan 2.700 meter persegi untuk dibangun gedung komunitas Indonesia, katanya.

Harbangan memperkirakan pembangunan gedung lengkap dengan aneka fasilitas, termasuk akomodasi yang mampu menampung para atlet Indonesia yang ikut Arafura Games ini mencapai dua juta dolar Australia.

Di kota Darwin, sudah ada gedung serbaguna milik komunitas non-Australia, seperti gedung milik komunitas Timor Leste.

Di Arafura Games 2009 yang berlangsung 9-17 Mei dan diikuti sekitar 3.000 orang atlet dari sedikitnya 40 negadra itu, Indonesia diwakili Aceh, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Maluku dengan total jumlah atlet dan ofisial mencapai 210 orang.

*) My news for ANTARA on May 11, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity