Wednesday, May 6, 2009

ATLET INDONESIA TERPAKSA GUNAKAN "JETSTAR"

Maskapai penerbangan murah Australia, "Jetstar", menjadi satu-satunya pilihan sekitar 130 orang atlet dan ofisial Provinsi Maluku, Papua Barat, Papua, dan Bali untuk terbang ke Darwin pekan ini karena Garuda Indonesia tak lagi melayani rute penerbangan Denpasar-Darwin sejak 22 April lalu.

Kedatangan mereka ke Darwin pada 7, 8 dan 9 Mei ini dimaksudkan untuk mengikuti Pesta Olahraga dua tahunan "Arafura Games" (AG) yang akan berlangsung di ibukota negara bagian Northern Territory (NT) itu pada 9-17 Mei, kata Sekretaris II Fungsi Pensosbud Konsulat RI Darwin, Arvinanto Soeriaatmadja, Rabu.

"Jetstar seperti mendapat durian runtuh setelah Garuda tidak lagi ada," katanya.

Namun sekitar 80 orang atlet dan ofisial dari kontingen Provinsi Nangroe Aceh Darussalam akan datang ke Darwin dengan pesawat Garuda yang mereka carter langsung dari Aceh ke Darwin, katanya.

Sesuai dengan rencana, kontingen Bali yang diperkuat 13 orang atlet dan ofisial menjadi rombongan pertama yang tiba di Darwin. "Mereka dijadwalkan tiba 7 Mei dengan Jetstar, kemudian disusul kedatangan kontingen Maluku, Papua Barat dan Aceh pada 8 Mei," katanya.

Kontingen atlet dan ofisial dari Provinsi Papua dijadwalkan tiba pada 9 Mei pagi namun hingga Rabu pihaknya masih menunggu konfirmasi tentang keikutsertaan kontingen Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kata Arvinanto.

"Sangat disayangkan kalau provinsi NTT tidak jadi ikut Arafura Games padahal walikota Palmerston 5 Mei kemarin baru bertemu walikota Kupang untuk membuka jalan bagi penguatan hubungan Kupang-Palmerston," katanya.

Dalam pesta olahraga dua tahunan itu, kontingen Indonesia diperkuat 210 orang atlet dan ofisial. Provinsi Riau juga mengirim peninjau ke pesta olahraga internasional yang masuk kalender tetap pemerintah NT ini.

Para atlet Indonesia akan turun di sejumlah cabang olahraga, seperti atletik, bola voli, bola basket, tinju, sepak bola, menembak, renang, tenis meja, voli pantai, dan hoki.

Pada AG 2007 yang diikuti sedikitnya 2.500 orang atlet dari lebih dari 30 negara, kontingen Indonesia meraih tiga medali emas, tiga perak, dan dua perunggu. Medali-medali tersebut disumbangkan oleh para atlet Papua Barat dan NAD.

Adapun tiga medali emas disumbangkan para atlet Papua Barat dari cabang atletik yakni lari gawang 400 meter putra, lari 100 meter putra dan tim lari estafet 4 x 100 meter putra.

Selain meraih tiga emas, kontingen Papua Barat juga menyabet satu medali perak dan satu perunggu, sedangkan NAD meraih dua perak dari cabang tinju dan satu perunggu dari cabang menembak.

Perolehan medali Indonesia di AG 2007 itu masih jauh di bawah negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) lain yang juga ikut seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei, Vietnam, dan Filipina.

Malaysia mengantongi 36 medali emas, 39 perak dan 24 perunggu, Singapura 24 emas, 12 perak, dan 22 perunggu, Thailand 10 emas, enam perak dan tujuh perunggu, Brunei (8,10,16), Vietnam (9,2,4), dan Filipina (8,4,12).

Tuan rumah Australia menjadi juara umum dengan mengantongi 698 medali (248 medali emas, 251 perak, dan 199 perunggu).

*) My news for ANTARA on May 6, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity