Tuesday, May 5, 2009

DUBES RI TEMUI PRESIDEN VANUATU

Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto, di Port Villa, Selasa, menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Vanuatu Kalkot Matas Kelekele.

Penyerahan surat kepercayaan ini menjadi rangkaian kegiatan kunjungan tiga hari Dubes Primo di negara kepulauan di Pasifik Selatan itu, kata Minister Counselor Bidang Politik KBRI Canberra, Dupito Simamora.

"Dalam kunjungan beliau hingga 7 Mei, Dubes Primo juga direncanakan bertemu dengan perdana menteri, wakil perdana menteri, menteri luar negeri, menteri dalam negeri, kepala polisi, dan masyarakat madani Vanuatu," katanya.

Di antara unsur masyarakat madani yang akan ditemui adalah ketua dewan adat dan pemuka agama. Simamora melihat kunjungan Dubes Primo ke Vanuatu itu membuka jalan bagi kedua negara untuk membina hubungan bilateral yang "lebih stabil", katanya.

Hal yang sama juga disampaikan Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Canberra, Samsu Rizal.

"Penyerahan kredential dan perkenalan Dubes Primo dengan para pejabat penting Vanuatu diharapkan menyegarkan hubungan dan membuka peluang-peluang baru kerja sama kedua negara, serta kerja sama Indonesia dan kawasan Pasifik Selatan," katanya.

Menurut Samsu Rizal, meskipun negara kecil, Republik Vanuatu merupakan salah satu negara penting di kawasan dan anggota Forum Pasifik Selatan.

"Peningkatan kerja sama ini merupakan bagian dari upaya kita melaksanakan 'looking east policy' (kebijakan menoleh ke timur-red.)," kata diplomat senior ini.

ANTARA mencatat, selain di Australia, beberapa tokoh Papua juga menetap di Vanuatu. Nilai perdagangan bilateral kedua negara relatif kecil, yakni sekitar lima juta dolar AS (2005).

Produk ekspor Indonesia ke negara kepulauan yang terletak di antara Kaledonia Baru dan Fiji ini antara lain alat-alat listrik dan minyak goreng, sedangkan Vanuatu mengekspor sapi hidup ke Indonesia.

*) My news for ANTARA on May 5, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity