Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto, di Port Villa, Selasa, menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Vanuatu Kalkot Matas Kelekele.Penyerahan surat kepercayaan ini menjadi rangkaian kegiatan kunjungan tiga hari Dubes Primo di negara kepulauan di Pasifik Selatan itu, kata Minister Counselor Bidang Politik KBRI Canberra, Dupito Simamora.
"Dalam kunjungan beliau hingga 7 Mei, Dubes Primo juga direncanakan bertemu dengan perdana menteri, wakil perdana menteri, menteri luar negeri, menteri dalam negeri, kepala polisi, dan masyarakat madani Vanuatu," katanya.
Di antara unsur masyarakat madani yang akan ditemui adalah ketua dewan adat dan pemuka agama. Simamora melihat kunjungan Dubes Primo ke Vanuatu itu membuka jalan bagi kedua negara untuk membina hubungan bilateral yang "lebih stabil", katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Canberra, Samsu Rizal.
"Penyerahan kredential dan perkenalan Dubes Primo dengan para pejabat penting Vanuatu diharapkan menyegarkan hubungan dan membuka peluang-peluang baru kerja sama kedua negara, serta kerja sama Indonesia dan kawasan Pasifik Selatan," katanya.
Menurut Samsu Rizal, meskipun negara kecil, Republik Vanuatu merupakan salah satu negara penting di kawasan dan anggota Forum Pasifik Selatan.
"Peningkatan kerja sama ini merupakan bagian dari upaya kita melaksanakan 'looking east policy' (kebijakan menoleh ke timur-red.)," kata diplomat senior ini.
ANTARA mencatat, selain di Australia, beberapa tokoh Papua juga menetap di Vanuatu. Nilai perdagangan bilateral kedua negara relatif kecil, yakni sekitar lima juta dolar AS (2005).
*) My news for ANTARA on May 5, 2009

No comments:
Post a Comment