Wednesday, May 6, 2009

AUSTRALIA ADILI ANGGOTA SINDIKAT PENYELUNDUP MANUSIA

Seorang pria Iran berusia 32 tahun mulai diadili di Pengadilan Sydney Sentral, Rabu, dengan dakwaan membantu kegiatan penyelundupan manusia ke Australia.

Terdakwa diancam hukuman maksimal 10 tahun penjara dan atau membayar denda 110 ribu dolar Australia jika terbukti bersalah dalam kasus ini, demikian informasi Kepolisian Federal Australia (AFP) menyebutkan, Rabu.

Menurut AFP, pria yang tidak disebutkan namanya ini diduga terlibat dalam kejahatan trans-nasional sindikat penyelundupan manusia yang berbasis di Thailand.

Sindikat ini diduga membantu para migran gelap yang akan ke Australia. Penyelidikan aparat kepolisian terhadap keterlibatan terdakwa dilakukan awal 2009 menyusul keberhasilan otoritas Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Australia menemukan kiriman paket asal Thailand.

Di dalam paket itu, ditemukan sebuah "USB" berisi 450 gambar paspor, foto-foto paspor serta informasi lain, seperti nama dan nomor paspor. Interpol menyebut sebagian besar paspor itu merupakan paspor curian.

Aksi penyelundupan manusia, khususnya para pencari suaka asing, terus mengancam Australia dalam beberapa tahun terakhir.

Sejak Januari hingga 5 Mei 2009, sudah 11 perahu pengangkut pencari suaka asing ditangkap aparat keamanan laut Australia atau jauh melampaui jumlah kapal yang menerobos perairan negara itu tahun lalu.

Para pencari suaka dan nakhoda perahu yang mengangkut mereka dibawa ke Pusat Penahanan Imigrasi Australia di Pulau Christmas untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.

Total jumlah pencari suaka yang ditahan di Pusat Christmas diperkirakan mencapai 315 orang. Dalam banyak kasus kedatangan perahu-perahu penyelundup manusia ke Australia itu, sedikitnya sudah 23 warga Indonesia ditahan di Penjara Hakea Perth.

*) My news for ANTARA on May 6, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity