Saturday, May 9, 2009

"ARAFURA GAMES" DARWIN DIBUKA

Pesta Olahraga dua tahunan "Arafura Games" (AG)"yang diikuti 3.000 orang atlet dari 40-an negara, termasuk 210 orang anggota kontingen Indonesia, Sabtu malam, dibuka Menteri Kepala negara bagian Northern Territory (NT) Paul Henderson dalam satu acara spektakuler di Stadion Marrara Darwin.

Acara pembukaan yang berlangsung lebih dari tiga jam dan diisi parade kontingen negara-negara peserta, aneka hiburan tari dan musik, serta pesta kembang api spektakuler yang menyertai penyalaan api obor AG itu disaksikan ribuan warga Darwin dan undangan yang memadati stadion berkapasitas 1.347 tempat duduk itu.

Acara yang dipandu pembaca berita olahraga ternama Stasiun TV "Saluran Tujuh" Australia itu juga dimeraihkan dengan atraksi seorang penerjun payung yang membawa bendera raksasa AG.

Pesta olahraga yang menpertandingkan 26 cabang olahraga dan telah menjadi kalender tetap pemerintah NT sejak 1991 itu disebut Paul Henderson sebagai kesempatan yang baik bagi NT, Australia, dan negara-negara peserta untuk tetap menbangun harapan dan persahabatan di tengah tantangan krisis ekonomi global saat ini.

Dalam sesi parade masing-masing negara peserta, kontingen Indonesia yang diwakili para atlet Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Papua Barat, Papua, Nusa Tenggara Barat, Bali, dan Maluku mendapat giliran setelah kontingen Brunei Darussalam, China, Kepulauan Cook, Fiji, Inggris, dan Hong Kong (China).

Kehadiran kontingen Indonesia yang memberi kejutan dengan menampilkan barisan sejumlah perempuan Indonesia berpakaian daerah mendapat sambutan meriah ribuan penonton.

Unsur Indonesia sepanjang acara pembukaan cukup menonjol, seperti tampak dari keterlibatan dua penari Bali di antara belasan penari manca negara yang mengisi episode penyalaan api obor AG serta pengangkatan tema keterikatan historis yang panjang antara para pelaut Makassar dan Aborigin, penduduk asli Australia.

Konsul RI di Darwin, Harbangan Napitupulu, dan istri turut menyaksikan acara pembukaan bersama para tamu kehormatan lainnya dari tribun kehormatan stadion yang berlokasi sekitar satu kilometer dari Bandar Udara Internasional Darwin itu.

Indonesia yang menurunkan 210 orang atlet dan ofisial dalam pesta olahraga yang akan berlangsung hingga 17 Mei ini termasuk di antara sejumlah kontingen dengan "rombongan besar".

Selain Indonesia, negara-negara yang menurunkan jumlah atlet dan ofisial yang besar adalah tuan rumah Australia, Timor Leste, Papua New Guinea, Macau (China), Jepang, Malaysia, dan Singapura.

Menurut Sekretaris II Fungsi Pensosbud Konsulat RI Darwin, Arvinanto Soeriaatmadja, dari 26 cabang olahraga yang dipertandingkan, para atlet Indonesia akan turun di cabang atletik, bola voli, bola basket, tinju, sepak bola, menembak, renang, tenis meja, voli pantai, dan hoki.

Dua atlet paralympic Provinsi Maluku yang akan turun di cabang tenis meja dan renang tidak termasuk di antara para atlet yang ikut dalam parade di acara pembukaan Sabtu malam karena mereka baru tiba di Darwin pada Minggu dini hari.

Pada AG 2007 yang diikuti sedikitnya 2.500 orang atlet, Indonesia termasuk di antara negara-negara peserta yang meraih medali. Ketika itu, Indonesia meraih tiga medali emas, tiga perak, dan dua perunggu. Medali-medali tersebut disumbangkan oleh para atlet Papua Barat dan NAD.

Adapun tiga medali emas disumbangkan para atlet Papua Barat dari cabang atletik yakni lari gawang 400 meter putra, lari 100 meter putra dan tim lari estafet 4 x 100 meter putra.

Selain meraih tiga emas, kontingen Papua Barat juga menyabet satu medali perak dan satu perunggu, sedangkan NAD meraih dua perak dari cabang tinju dan satu perunggu dari cabang menembak.

Perolehan medali Indonesia di AG 2007 itu masih jauh di bawah negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) lain yang juga ikut seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei, Vietnam, dan Filipina.

Malaysia mengantongi 36 medali emas, 39 perak dan 24 perunggu, Singapura 24 emas, 12 perak, dan 22 perunggu, Thailand 10 emas, enam perak dan tujuh perunggu, Brunei (8,10,16), Vietnam (9,2,4), dan Filipina (8,4,12).

Tuan rumah Australia menjadi juara umum dengan mengantongi 698 medali (248 medali emas, 251 perak, dan 199 perunggu).

*) My news for ANTARA on May 9, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity