Pegiriman 30 remaja Aceh ke Paraguay untuk berlatih sepakbola selama tiga tahun dengan anggaran Rp11 miliar per tahun sejak 2008 merupakan terobosan yang berani guna mewujudkan para pemain profesional masa depan bagi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Indonesia."Tak ada artinya dana investasi sebelas miliar rupiah per tahun itu dibandingkan dengan terbangunnya tim sepakbola profesional kita nantinya," kata Sekjen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh, Drs.Nuzuli MS, kepada ANTARA di sela kesibukannya memantau putaran final renang "Arafura Games" Darwin, Minggu (10/5).
Nuzuli mengatakan, program pengiriman 30 atlet sepakbola berusia 15-16 tahun ini merupakan kebijakan Gubernur NAD, Irwandi Yusuf, yang didukung penuh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) guna membangkitkan persepakbolaan di Aceh sekaligus menjadi model pengembangan tim sepakbola masa depan di Indonesia.
"Target beliau (gubernur) adalah tim Aceh menjadi juara di Pekan Olahraga Nasional di Riau tahun 2012," katanya.
Selama mengikuti pelatihan di Paraguay itu, keperluan pendidikan formal ke-30 orang atlet sepakbola Aceh ini tidak diabaikan. Mereka didampingi lima orang guru yang secara khusus mengajar mata pelajaran-mata pelajaran yang akan diujikan di ujian nasional, katanya.
Untuk memantau perkembangan pencapaian keahlian dan profesionalitas mereka bermain bola, mereka diwajibkan mengirim kaset video rekaman pertandingan uji coba tim mereka ke KONI Aceh dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh, katanya.
Keberadaan mereka ini nantinya tidak hanya akan memenuhi kebutuhan Provinsi NAD semata tetapi juga dapat saja memberikan sumbangan bagi kepentingan Indonesia di kejuaraan-kejuaraan internasional, kata Nuzuli.
Namun kehadiran para pemain profesional itu nantinya sepatutnya pula diikuti dengan penanggalan budaya jelek yang masih ada di tubuh perwasitan sepakbola di Tanah Air, seperti budaya mengatur skor pertandingan. "Kita tidak mau dikotori oleh wasit-wasit nakal dan mafia perwasitan," katanya.
Apa yang disampaikan Nuzuli diamini Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional di DPRA, Muslim Ayub. Ia mengatakan, DPRA sangat mendukung program pemerintah NAD ini demi masa depan persebakbolaan di daerah itu.
Disamping itu, pihaknya juga mendukung upaya pemerintah NAD memperbaiki prestasi para atlet daerah itu di berbagai ajang olahraga nasional, katanya.
Keikutsertaan kontingen NAD di Pesta Olahraga dua tahunan "Arafura Games" Darwin sejak 2007 juga merupakan bagian dari upaya menggapai prestasi gemilang di masa mendatang itu, katanya.
Di ajang Arafura Games 2009 yang berlangsung pada 9-17 Mei ini, kontingen Aceh yang beranggotakan 80 orang atlet dan ofisial ini bertarung di enam cabang olahraga, yakni bola basket, tinju, atletik (lompat tinggi), renang, sepakbola, dan menembak.
*) My news for ANTARA on May 11, 2009

No comments:
Post a Comment