Sunday, May 10, 2009

ACEH KELUARKAN RP33 MILIAR DEMI TIM SEPAKBOLA

Pegiriman 30 remaja Aceh ke Paraguay untuk berlatih sepakbola selama tiga tahun dengan anggaran Rp11 miliar per tahun sejak 2008 merupakan terobosan yang berani guna mewujudkan para pemain profesional masa depan bagi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Indonesia.

"Tak ada artinya dana investasi sebelas miliar rupiah per tahun itu dibandingkan dengan terbangunnya tim sepakbola profesional kita nantinya," kata Sekjen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh, Drs.Nuzuli MS, kepada ANTARA di sela kesibukannya memantau putaran final renang "Arafura Games" Darwin, Minggu (10/5).

Nuzuli mengatakan, program pengiriman 30 atlet sepakbola berusia 15-16 tahun ini merupakan kebijakan Gubernur NAD, Irwandi Yusuf, yang didukung penuh Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) guna membangkitkan persepakbolaan di Aceh sekaligus menjadi model pengembangan tim sepakbola masa depan di Indonesia.

"Target beliau (gubernur) adalah tim Aceh menjadi juara di Pekan Olahraga Nasional di Riau tahun 2012," katanya.

Selama mengikuti pelatihan di Paraguay itu, keperluan pendidikan formal ke-30 orang atlet sepakbola Aceh ini tidak diabaikan. Mereka didampingi lima orang guru yang secara khusus mengajar mata pelajaran-mata pelajaran yang akan diujikan di ujian nasional, katanya.

Untuk memantau perkembangan pencapaian keahlian dan profesionalitas mereka bermain bola, mereka diwajibkan mengirim kaset video rekaman pertandingan uji coba tim mereka ke KONI Aceh dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh, katanya.

Keberadaan mereka ini nantinya tidak hanya akan memenuhi kebutuhan Provinsi NAD semata tetapi juga dapat saja memberikan sumbangan bagi kepentingan Indonesia di kejuaraan-kejuaraan internasional, kata Nuzuli.

Namun kehadiran para pemain profesional itu nantinya sepatutnya pula diikuti dengan penanggalan budaya jelek yang masih ada di tubuh perwasitan sepakbola di Tanah Air, seperti budaya mengatur skor pertandingan. "Kita tidak mau dikotori oleh wasit-wasit nakal dan mafia perwasitan," katanya.

Apa yang disampaikan Nuzuli diamini Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional di DPRA, Muslim Ayub. Ia mengatakan, DPRA sangat mendukung program pemerintah NAD ini demi masa depan persebakbolaan di daerah itu.

Disamping itu, pihaknya juga mendukung upaya pemerintah NAD memperbaiki prestasi para atlet daerah itu di berbagai ajang olahraga nasional, katanya.

Keikutsertaan kontingen NAD di Pesta Olahraga dua tahunan "Arafura Games" Darwin sejak 2007 juga merupakan bagian dari upaya menggapai prestasi gemilang di masa mendatang itu, katanya.

Di ajang Arafura Games 2009 yang berlangsung pada 9-17 Mei ini, kontingen Aceh yang beranggotakan 80 orang atlet dan ofisial ini bertarung di enam cabang olahraga, yakni bola basket, tinju, atletik (lompat tinggi), renang, sepakbola, dan menembak.

Hingga Minggu malam (10/5), kontingen NAD sudah mengantongi satu medali perak dan tiga medali perunggu yang diperoleh dari cabang renang dan menembak.

*) My news for ANTARA on May 11, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity