Tuesday, April 21, 2009

WISATAWAN AUSTRALIA BELUM "LIRIK" DAERAH DI LUAR BALI

Sekitar 70 persen wisatawan Australia yang datang ke Indonesia selama ini hanya mengunjungi Bali dan belum daerah-daerah lain di Indonesia walaupun banyak tempat wisata menarik lain di luar Pulau Dewata, kata Direktur Promosi Luar Negeri Depbudpar, I Gde Pitana.

Untuk menarik kunjungan wisatawan Australia yang pada 2009 ditargetkan sebesar 480 ribu orang, para pemangku kepentingan industri pariwisata di daerah-daerah di luar Bali perlu memahami karakteristik pasar Australia yang dinamis, katanya pada acara misi penjualan pariwisata Indonesia di Brisbane 16 April lalu.

Beberapa daerah kunjungan wisata menarik di luar Bali yang layak dikunjungi adalah Raja Ampat di Papua dengan pesona bawah lautnya, Pulau Komodo, Bunaken (Sulawesi Utara), dan Danau Toba (Sumatera Utara).

Bagi wisatawan Australia yang menggemari wisata spa misalnya, mereka tidak hanya dapat menikmatinya di Pulau Bali yang sudah menjadi "ibukota" spa dunia tetapi juga di kota-kota lain seperti Yogyakarta dan Surabaya.

Namun kemampuan daerah lain di luar Bali untuk menarik para wisatawan Australia ini menuntut kerja dan pemahaman yang baik tentang karakteristik pasar wisata negara itu, katanya.

Dilihat dari aspek keamanan, Pitana mengatakan, Indonesia sudah diakui komunitas dunia sebagai negara yang aman, terbukti dari banyaknya kegiatan internasional yang diadakan di Indonesia berlangsung dengan aman. Bahkan Amerika Serikat dan Kanada telah pun mencabut status larangan perjalanannya.

Pitana berada di Brisbane pada 15 dan 16 April bersama delegasi misi penjualan pariwisata Indonesia yang terdiri atas beberapa staf Depbudpar RI dan 18 orang pelaku bisnis pariwisata nasional. Sebelum ke Brisbane, Pitana dan rombongan telah pun merampungkan misi penjualan di Sydney.

Pada misi bertema "Bali and Beyond" di Sydney 14 April lalu itu, 18 orang "penjual" Indonesia bertemu dengan 119 agen wisata Australia, sedangkan saat di Brisbane 16 April, mereka bertemu dengan 98 agen wisata setempat.

Misi penjualan pariwisata RI itu berlanjut di Melbourne (20/4) serta Wellington (22/4) dan Auckland (23/4).

Indonesia menargetkan kunjungan 6,25 juta sampai 6,5 juta orang wisman sepanjang Tahun Kunjungan Wisata (VIY) 2009.

*) My news for ANTARA on April 21, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity