Tuesday, April 21, 2009

AUSTRALIA ALAMI RESESI EKONOMI

Australia telah memasuki masa resesi ekonomi dan pemerintah federal memberi sinyal kuat bahwa anggaran negara yang akan disampaikan Mei 2009 akan berisi paket stimulus ekonomi ketiga untuk menganggulangi resesi, demikian laporan media Australia, Rabu.

Kejatuhan Australia ke dalam resesi ekonomi itu telah pun ditegaskan Gubernur Bank Sentral Australia (RBA), Glenn Stevens dan diamini Perdana Menteri Kevin Rudd.

Sinyal pemerintah tentang kemungkinan adanya stimulus ekonomi ketiga dalam anggaran negara itu disampaikan sendiri oleh PM Rudd.

Seperti dikutip ABC, Rudd mengatakan, penyiapan dana stimulus ekonomi akan dilanjutkan untuk menanggulangi naiknya angka pengangguran akibat resesi ekonomi dunia.

Sejauh ini, dalam menghadapi dampak krisis ekonomi dunia, pemerintah Australia sudah menggelontorkan dana puluhan miliar melalui dua paket stimulus ekonomi.

Pada 2008, PM Rudd meluncurkan paket rangsangan ekonomi, seperti paket "Strategi Keamanan Ekonomi" senilai 10,4 miliar dolar, program pembangunan infrastruktur komunitas lokal senilai 300 juta dolar, paket Dewan Pemerintah Australia (COAG) senilai 15,2 miliar dolar, dan paket pembangunan bangsa.

Pada 3 Februari 2009, PM Rudd kembali menggelontorkan dana sebesar 42 miliar dolar Australia untuk paket stimulus ekonomi keduanya guna menciptakan 90 ribu lapangan kerja hingga 2010, serta menjaga pasar kerja dan investasi negaranya dalam jangka panjang di tengah krisis ekonomi global.

Sebelumnya Bendahara Persemakmuran Australia, Wayne Swan, mengatakan Australia sulit melepaskan diri dari berbagai perkembangan yang terjadi di pasar keuangan internasional walaupun empat bank terbesar negara itu termasuk di antara 11 bank terkuat dunia saat ini.

"Karena itu pemerintah mengambil langkah-langkah tegas guna memperkuat pertahanan sektor keuangan Australia, termasuk menjamin deposito dan pendanaan 'wholesale' bank-bank Australia," katanya menanggapi terbitnya laporan stabilitas keuangan global Dana Moneter Internasional (IMF) terbaru.

Laporan IMF itu menekankan bahwa sistim keuangan dunia masih mendapat tekanan yang besar seiring dengan meluasnya dampak krisis ekonomi dirasakan dunia usaha dan rumah tangga di semua negara maju dan berkembang di dunia.

Dampak buruk krisis ekonomi dunia terhadap perekonomian Australia tidak dapat dilepaskan dari memburuknya kinerja ekonomi negara-negara mitra dagang utamanya, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Eropa dan China.

*) My news for ANTARA on April 22, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity