Pengeluaran rata-rata setiap wisatawan mancanegara (wisman) yang mengunjungi Indonesia selama sepekan hingga sembilan hari sebesar 1.178 dolar AS atau sekitar Rp12 juta, kata Direktur Promosi Luar Negeri Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) I Gde Pitana."Pengeluaran itu belum termasuk biaya tiket pesawat," katanya kepada ANTARA di sela acara misi penjualan (sales mission) pariwisata Indonesia bertajuk "Bali and Beyond" di Hotel Hilton Brisbane 16 April lalu.
Biaya tiket penerbangan Sydney-Denpasar PP misalnya bisa mencapai seribu dolar AS sendiri sehingga sangat disayangkan jika Garuda Indonesia menutup rute penerbangan langsungnya ke Denpasar, Bali, dari Darwin, katanya.
Depbudpar RI, katanya, justru sangat mendukung perluasan rute penerbangan ke kota-kota wisata utama Indonesia guna memperkuat faktor aksesabilitas industri pariwisata nasional. "Bahkan Tiger Air Singapura saja akan meminta tambahan frekuensi penerbangan empat kali seminggu ke Bali," katanya.
Selain itu, maskapai penerbangan asal kawasan Timur Tengah, "Mahar Air" pun sudah terbang ke Jakarta sejak 28 Maret 2009 dan akan melayani rute penerbangan ke Denpasar, kata Pitana.
Karena itu, ia menyayangkan keputusan manajemen Garuda menutup rute penerbangan Darwin-Denpasar karena kontra-produktif bagi upaya gencar Indonesia menggarap pasar Australia.
Menurut Pitana, sebaiknya manajemen Garuda tidak langsung menutup tetapi mengurangi frekuensi penerbangan Darwin-Denpasar karena faktor aksesabilitas dan komponen penerbangan yang "sangat tinggi" dalam pengeluaran setiap turis asing yang berkunjung merupakan dua hal yang sepatutnya dilihat.
Dilihat dari potensi pasar wisman ke Bali, pasar Rusia misalnya cukup potensial karena turis-turis Rusia yang datang ke Pulau Dewata setiap tahunnya rela menyewa pesawat. "Mengapa Garuda tidak mencoba terbang ke Moskow padahal turis Rusia rela menyewa pesawat ke Bali," katanya.
Perihal keputusan penghentian operasi Garuda Indonesia di Darwin mulai 22 April itu sebelumnya juga telah mengundang keprihatinan warga Indonesia, pejabat negara bagian Northern Territory (NT), dan Konsul RI Darwin, Harbangan Napitupulu.
Pitana berada di Brisbane pada 15 dan 16 April bersama delegasi misi penjualan pariwisata Indonesia yang terdiri atas sejumlah staf Depbudpar RI dan 18 orang pelaku bisnis pariwisata nasional. Sebelum ke Brisbane, Pitana dan rombongan telah pun merampungkan misi penjualan di Sydney.
Pada misi bertema "Bali and Beyond" di Sydney 14 April lalu itu, 18 orang "penjual" Indonesia bertemu dengan 119 agen wisata Australia, sedangkan saat di Brisbane 16 April, mereka bertemu dengan 98 agen wisata setempat.
Misi penjualan pariwisata RI itu berlanjut di Melbourne (20/4) serta Wellington (22/4) dan Auckland (23/4).
*) My news for ANTARA on April 21, 2009

No comments:
Post a Comment