Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) Mohamad Fahmi mengharapkan partisipasi maksimal kalangan pelajar Indonesia dalam Pemilu legislatif Kamis (9/4) karena Pemilu merupakan momen penting bagi konsolidasi demokrasi dan pertaruhan kejayaan bangsa."PPIA percaya pelajar Indonesia di Australia akan berfikir secara rasional dan akan memanfaatkan momentum Pemilu 2009 ini untuk memberikan sinyal kepada calon pemimpin bangsa untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pengawasan yang berpihak bagi rakyat banyak," katanya, Rabu, menyongsong pelaksanaan Pemilu 9 April.
Bagi PPIA, Pemilu merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia untuk mendorong konsolidasi demokrasi dan upaya mencapai kejayaan, katanya.
Mengenai sikap PPIA dalam menghadapi pesta demokrasi lima tahunan itu, Fahmi mengatakan, pihaknya bertekad untuk menjaga netralitas karena PPIA adalah rumah kebangsaan yang mewadahi seluruh pelajar Indonesia dari beragam latar belakang yang berbeda sehingga netralitas lembaga adalah sebuah keniscayaan.
Di seluruh Australia, ada sekitar 18 ribu orang pelajar dan mahasiswa Indonesia. Mereka menuntut ilmu di berbagai lembaga pendidikan, termasuk delapan universitas terbaik di negara itu.
Kedelapan universitas yang menjadi pusat keunggulan riset dan pendidikan tinggi Australia itu adalah Universitas Nasional Australia, Universitas Melbourne, Universitas Queensland, Universitas Sydney, Universitas Adelaide, Universitas Monash, Universitas New South Wales, dan Universitas Australia Barat.
Pemilu legislatif 9 April di Australia diikuti lebih dari 27 ribu orang. Mereka memilih di puluhan TPS yang tersebar di kota Darwin, Perth, Canberra, Melbourne, Sydney, Adelaide, Gold Coast, Brisbane, dan Townsville, serta melalui surat pos ke alamat PPLN di negara bagian tempat mereka berdomisili.
*) My news for ANTARA on April 8, 2009

No comments:
Post a Comment