Wednesday, April 8, 2009

PEMILU DI SYDNEY DAN MELBOURNE "BEBAS PELANGGARAN"

Pelaksanaan Pemilu legislatif RI di kota Sydney dan Melbourne yang menjadi kantong utama masyarakat Indonesia, Kamis siang, masih bebas dari segala bentuk pelanggaran dan kecurangan.

Kondisi pelaksanaan Pemilu legislatif yang bebas pelanggaran itu disampaikan anggota Panitia Pengawas Pemilu Luar Negeri Mohamad Fahmi di Melbourne dan Presiden Pusat Informasi dan Pelayanan Partai Keadilan Sejahtera Australia dan Selandia Baru (PIP PKS ANZ) Muhamad Arifin kepada ANTARA Kamis siang.

Mohamad Fahmi yang memantau pelaksanaan Pemilu legislatif di TPS KJRI Melbourne mengatakan, dia belum menemukan pelanggaran dan kecurangan apa pun di lingkungan TPS yang memiliki 22 bilik suara ini.

"Hingga Kamis siang belum ada pelanggaran apa pun. Hanya saja, saya mengamati adanya cetakan huruf-huruf tebal di beberapa nama calon anggota legislatif (caleg) tertentu dari hampir setiap parpol peserta Pemilu di surat suara," katanya.

Namun cetakan huruf tebal di sejumlah nama caleg itu tidak dipersoalkan para pemilih karena belum ada yang melapor kepadanya karena merasa terganggu, kata Mohamad Fahmi yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) ini.

Animo warga untuk menyalurkan suaranya di TPS KJRI Melbourne juga relatif besar terlihat dari terus bertambahnya jumlah pemilih yang datang memasuki waktu makan siang. "Diperkirakan jumlah pemilih mencapai puncaknya pada pukul 17.00 karena banyak warga yang sudah pulang kerja," katanya.

TPS KJRI Melbourne dibuka hingga pukul 19.30 waktu setempat dan dilanjutkan dengan penghitungan suara.

Seperti kondisi Melbourne yang bebas pelanggaran Pemilu, Presiden PIP PKS ANZ Muhamad Arifin yang memantau langsung pelaksanaan Pemilu di sejumlah TPS di kota Sydney mengatakan, para saksi PKS tidak menemukan pelanggaran apa pun.

"Sampai saat ini semua berjalan lancar. Tapi rata-rata baru seperdelapan dari jumlah pemilih tetap yang sudah mencentang. Sebagai contoh di TPS kampus UNSW yang memiliki lebih dari 500 orang pemilih tetap, yang sudah memilih baru 70 orang," katanya.

Para pemilih diperkirakan semakin bertambah banyak menjelang sore dan setelah waktu pulang kerja. "Saya juga melihat antrian pemilih mulai panjang di TPS yang berlokasi di Sydney Utara," katanya.

PPLN Sydney yang membawahi negara bagian New South Wales, Queensland dan Australia Selatan memiliki lebih dari 16.200 orang pemilih tetap, sedangkan PPLN Melbourne yang membawahi wilayah pemilihian Victoria dan Tasmania mempunyai 11.575 orang pemilih tetap.

*) My news for ANTARA on April 9, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity