Wednesday, April 8, 2009

12 NELAYAN YANG DITAHAN AUSTRALIA IKUT MEMILIH

Sebanyak 12 orang nelayan Indonesia yang sedang ditahan di Pusat Penahanan Imigrasi Australia di Darwin ikut menyalurkan hak pilihnya dalam Pemilu legislatif, Kamis.

"Seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) bersama staf Konsulat RI Darwin, Wahono Yulianto, sedang menunggu izin masuk pihak 'detention center' untuk menemui para nelayan kita itu," kata anggota PPLN Darwin, Arvinanto Soeriaatmadja.

Ke-12 nelayan Indonesia yang ditahan dengan tuduhan menangkap ikan secara tidak sah di perairan utara Australia ini tidak masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) tapi mereka tetap bisa memilih dengan surat suara tambahan, katanya.

Berkaitan dengan dinamika pemilihan di TPS Konsulat RI Darwin, Arvinanto mengatakan, pihaknya sudah melayani dua orang WNI yang tidak masuk DPT namun datang dengan membawa formulir C-6.

TPS di Darwin dibuka sejak pukul 08.00 untuk melayani 315 orang pemilih tetap dan ditutup pukul 18.00 waktu setempat guna memberikan peluang maksimal bagi para pemilih yang bekerja, katanya.

"Konsul Harbangan Napitupulu adalah pemilih pertama yang mencentang di TPS kita," kata Arvinanto.

Pemilu legislatif di Australia yang diikuti sedikitnya 27 ribu orang pemilih tetap itu umumnya berlangsung sejak Kamis pagi pukul 09.00 dengan Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto dan istri sebagai dua pemilih pertama yang mencentang di TPS "Balai Kartini" KBRI Canberra.

Selain TPS Konsulat RI Darwin, para pemilih mencentang di belasan TPS yang ada di KJRI Sydney, kampus UNSW, "City Sydney Masonic Center", "Chatswood Dalgety Community Center", "Campsie ORION Function Centre" (Sydney), "Studio Radio 5EBI Adelaide", Townsville dan Gold Coast.

*) My news for ANTARA on April 9, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity