Thursday, April 9, 2009

ANGKA PARTISIPASI PEMILU WNI DI DARWIN 80 PERSEN

Angka partisipasi para pemilih tetap Pemilu legislatif yang berlangsung di TPS Konsulat RI Darwin, Australia Utara, sudah mencapai 80 persen dan jumlah mereka yang mencentang masih mungkin bertambah karena banyak warga yang meminta TPS dibuka sampai pukul 18.30 waktu setempat.

"Alhamdulillah angka partisipasi Pemilu di TPS kita sudah mencapai 80 persen. Ini membuktikan semangat warga kita di Northern Territory untuk menggunakan hak pilihnya masih tinggi," kata Anggota PPLN Darwin Arvinanto Soeriaatmadja kepada ANTARA yang menghubunginya dari Brisbane, Kamis malam.

Ia mengatakan, beberapa orang pemilih yang baru pulang kerja bahkan menelepon langsung petugas KPPSLN Darwin agar memperpanjang waktu buka TPS hingga pukul 18.30 waktu setempat supaya mereka tidak kehilangan kesempatan untuk mencentang.

"Dari 315 orang pemilih tetap PPLN Darwin, sebanyak 65 orang di antaranya memilih melalui surat pos dan selebihnya langsung ke TPS. Dari perhitungan sementara, kita sudah menerima 50-an surat suara pos dan 183 orang sudah memilih langsung ke TPS. Mudah-mudahan jumlah yang memilih masih 'nambah'," katanya.

Arvinanto lebih lanjut mengatakan, di luar mereka yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT), sebanyak 12 orang nelayan Indonesia yang sedang ditahan di Pusat Penahanan Imigrasi Australia di Darwin juga ikut memilih.

Ke-12 nelayan Indonesia yang ditahan dengan tuduhan menangkap ikan secara tidak sah di perairan utara Australia ini tidak masuk dalam DPT tapi mereka tetap bisa memilih dengan surat suara tambahan, katanya.

Pemilu legislatif di Australia yang diikuti sedikitnya 27 ribu orang yang namanya masuk DPT itu umumnya berlangsung sejak Kamis pagi pukul 09.00 dengan Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto dan istri sebagai dua pemilih pertama yang mencentang di TPS "Balai Kartini" KBRI Canberra.

Selain TPS Konsulat RI Darwin, para pemilih mencentang di belasan TPS yang ada di KJRI Sydney, kampus UNSW, "City Sydney Masonic Center", "Chatswood Dalgety Community Center", "Campsie ORION Function Centre" (Sydney), "Studio Radio 5EBI Adelaide", Townsville dan Gold Coast.

*) My news for ANTARA on April 9, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity