Angka partisipasi para pemilih tetap Pemilu legislatif yang berlangsung di TPS Konsulat RI Darwin, Australia Utara, sudah mencapai 80 persen dan jumlah mereka yang mencentang masih mungkin bertambah karena banyak warga yang meminta TPS dibuka sampai pukul 18.30 waktu setempat."Alhamdulillah angka partisipasi Pemilu di TPS kita sudah mencapai 80 persen. Ini membuktikan semangat warga kita di Northern Territory untuk menggunakan hak pilihnya masih tinggi," kata Anggota PPLN Darwin Arvinanto Soeriaatmadja kepada ANTARA yang menghubunginya dari Brisbane, Kamis malam.
Ia mengatakan, beberapa orang pemilih yang baru pulang kerja bahkan menelepon langsung petugas KPPSLN Darwin agar memperpanjang waktu buka TPS hingga pukul 18.30 waktu setempat supaya mereka tidak kehilangan kesempatan untuk mencentang.
"Dari 315 orang pemilih tetap PPLN Darwin, sebanyak 65 orang di antaranya memilih melalui surat pos dan selebihnya langsung ke TPS. Dari perhitungan sementara, kita sudah menerima 50-an surat suara pos dan 183 orang sudah memilih langsung ke TPS. Mudah-mudahan jumlah yang memilih masih 'nambah'," katanya.
Arvinanto lebih lanjut mengatakan, di luar mereka yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT), sebanyak 12 orang nelayan Indonesia yang sedang ditahan di Pusat Penahanan Imigrasi Australia di Darwin juga ikut memilih.
Ke-12 nelayan Indonesia yang ditahan dengan tuduhan menangkap ikan secara tidak sah di perairan utara Australia ini tidak masuk dalam DPT tapi mereka tetap bisa memilih dengan surat suara tambahan, katanya.
Pemilu legislatif di Australia yang diikuti sedikitnya 27 ribu orang yang namanya masuk DPT itu umumnya berlangsung sejak Kamis pagi pukul 09.00 dengan Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto dan istri sebagai dua pemilih pertama yang mencentang di TPS "Balai Kartini" KBRI Canberra.
*) My news for ANTARA on April 9, 2009

No comments:
Post a Comment