Wednesday, April 1, 2009

INDONESIANIS DI SYDNEY DIUNDANG MENONTON "LASKAR PELANGI"

Sekitar seratus orang Australia dari kalangan Indonesianis, sahabat Indonesia dan pejabat pemerintah negara bagian New South Wales diundang ke acara "nonton bareng" film fenomenal "Laskar Pelangi" yang akan ditayangkan di gedung teater Fox Studio Sydney, 19 April mendatang.

Minister Counselor Fungsi Pensosbud KJRI Sydney, Pratito Soeharyo, mengatakan, Rabu, pengadaan tiket gratis bagi para Indonesianis dan pejabat pemerintah setempat itu adalah bagian dari dukungan KJRI Sydney pada acara yang diselenggarakan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) ini.

"Kita juga memberikan dukungan dalam pengadaan tempat, transportasi dan akomodasi untuk menyukseskan kegiatan pengurus pusat PPIA dan PPIA cabang NSW ini," katanya.

Acara "nonton bareng" film yang ditonton jutaaan orang di Indonesia itu dimanfaatkan kantor perwakilan RI untuk mendukung diplomasi budaya RI di Australia.

Penayangan perdana film Laskar Pelangi di Australia yang akan dilangsungkan di Bioskop Darwin 15 April mendatang juga mengundang kalangan akademisi, pejabat pemerintah, siswa dan guru dari sejumlah sekolah Australia di sana.

Selain Sydney dan Darwin, film Laskar Pelangi juga akan ditayangkan di lima kota utama Australia lainnya, yakni Perth, Adelaide, Melbourne, Canberra, dan Brisbane pada 15-26 April.

Acara nonton bareng Laskar Pelangi itu merupakan kegiatan Pengurus Pusat PPIA bekerja sama dengan cabang dan ranting PPIA se-Australia.

Film produksi 2008 yang telah ditonton lebih dari satu juta orang, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, itu diangkat dari novel pertama Andrea Hirata (2005).

Film yang mengisahkan kehidupan 10 anak keluarga miskin yang bersekolah di sebuah sekolah Muhammadiyah yang hampir dibubarkan di Pulau Belitung itu pertama kali diputar di bioskop-bioskop Tanah Air pada 25 September 2008.

*) My news for ANTARA on April 1, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity