Resesi ekonomi dunia yang ikut menyulitkan Australia justru melambungkan nama Indonesia, khususnya Bali, di mata turis negara itu.Suratkabar kelompok Fairfax itu menyebutkan, kenaikan jumlah warga Australia yang mengunjungi Indonesia naik hampir 20 persen dan melampaui jumlah mereka yang berkunjung ke Amerika Serikat, Inggris dan Thailand.
Hingga Februari 2009, tercatat 1.250 warga Australia yang terbang ke Indonesia per hari. Sebagian besar memilih Bali. Mereka juga menjadikan Filipina, Selandia Baru, dan Kepulauan Pasifik pilihan tempat berlibur mereka.
Semakin membesarnya potensi pasar wisata Bali di Australia ini ditangkap grup maskapai penerbangan murah "Virgin Blue" dengan menambah frekuensi penerbangannya ke Denpasar dari Sydney dan Melbourne mulai 1 Juni 2009.
Pengamat Pariwisata Bali, I Nyoman Darma Putra, mengatakan kepada ANTARA di Brisbane, baru-baru ini, bahwa keputusan "Virgin Blue" itu melegakan kalangan industri pariwisata Bali menghadapi krisis ekonomi global.
Keputusan manajemen "Virgin Blue" menambah frekuensi penerbangannya dari Sydney dan Melbourne itu akan semakin memperlancar aliran turis Australia ke Bali. "Apalagi teknik pemasaran tiket dan paket tur Virgin Blue sangat cerdas dan agresif seperti lewat internet," katanya.
Menurut pengamat pariwisata dan penulis buku "Bali dalam Kuasa Politik" (2008) itu, industri pariwisata Bali berharap banyak dari wisatawan Australia dan Virgin Blue membuat harapan itu mendekati kenyataan.
*) My news for ANTARA on April 7, 2009

No comments:
Post a Comment