Tuesday, April 21, 2009

AUSTRALIA "TUNDUK" PADA KONDISI PASAR KEUANGAN DUNIA

Meski empat bank terbesarnya termasuk di antara 11 bank terkuat dunia saat ini dan sektor keuangannya dilengkapi dengan perangkat regulasi yang kuat, Australia sulit melepaskan diri dari berbagai perkembangan yang terjadi di pasar keuangan internasional .

Bendahara Persemakmuran Australia, Wayne Swan, mengatakan hal itu dalam pernyataan persnya, Rabu, menanggapi terbitnya laporan stabilitas keuangan global Dana Moneter Internasional (IMF) awal pekan ini.

"Karena itu pemerintah mengambil langkah-langkah tegas guna memperkuat pertahanan sektor keuangan Australia, termasuk menjamin deposito dan pendanaan 'wholesale' bank-bank Australia," katanya.

Empat bank terbesar Australia itu adalah Commonwealth Bank, Bank Nasional Australia, Westpac, dan ANZ.

Menurut Swan, laporan IMF itu menekankan bahwa sistem keuangan dunia masih mendapat tekanan yang besar seiring dengan meluasnya dampak krisis ekonomi dirasakan dunia usaha dan rumah tangga di semua negara maju dan berkembang di dunia.

"Laporan itu menggarisbawahi sebab-sebab utama resesi global dan besarnya tantangan ekonomi dunia di saat pemerintah mencoba merumuskan anggaran," katanya.

IMF juga memperkirakan kondisi perekonomian dunia memburuk pada 2009 dan 2010 namun dalam laporannya itu, IMF menekankan pentingnya respon kerja sama Kelompok 20 (G-20) dalam memperkuat regulasi keuangan dan membangun kembali kepercayaan global.

"Pertemuan tingkat menteri G-20 yang akan saya hadiri di Washington DC pekan ini penting untuk memastikan bahwa kita tetap mempertahankan momentum penerapan langkah-langkah yang telah disepakati para pemimpin G-20 dalam pertemuan mereka di London," katanya.

Resesi ekonomi dunia dan jatuhnya harga komoditas telah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja Australia.

Menghadapi krisis ekonomi dunia itu, pemerintah Australia sudah menggelontorkan dana senilai puluhan miliar sejak 2008 melalui dua paket stimulus ekonomi.

Perdana Menteri Kevin Rudd tahun lalu meluncurkan paket rangsangan ekonomi, seperti paket "Strategi Keamanan Ekonomi" senilai 10,4 miliar dolar, program pembangunan infrastruktur komunitas lokal senilai 300 juta dolar, paket Dewan Pemerintah Australia (COAG) senilai 15,2 miliar dolar, dan paket pembangunan bangsa.

Selain itu pada 3 Februari 2009, PM Rudd juga kembali menggelontorkan dana 42 miliar dolar Australia untuk paket stimulus ekonomi keduanya guna menciptakan 90 ribu lapangan kerja hingga 2010, serta menjaga pasar kerja dan investasi negaranya dalam jangka panjang di tengah krisis ekonomi global.

Australia termasuk salah satu negara di kawasan Asia Pasifik yang terkena dampak dari memburuknya kinerja ekonomi Amerika Serikat.

*) My news for ANTARA on April 22, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity