Meski empat bank terbesarnya termasuk di antara 11 bank terkuat dunia saat ini dan sektor keuangannya dilengkapi dengan perangkat regulasi yang kuat, Australia sulit melepaskan diri dari berbagai perkembangan yang terjadi di pasar keuangan internasional .Bendahara Persemakmuran Australia, Wayne Swan, mengatakan hal itu dalam pernyataan persnya, Rabu, menanggapi terbitnya laporan stabilitas keuangan global Dana Moneter Internasional (IMF) awal pekan ini.
"Karena itu pemerintah mengambil langkah-langkah tegas guna memperkuat pertahanan sektor keuangan Australia, termasuk menjamin deposito dan pendanaan 'wholesale' bank-bank Australia," katanya.
Empat bank terbesar Australia itu adalah Commonwealth Bank, Bank Nasional Australia, Westpac, dan ANZ.
Menurut Swan, laporan IMF itu menekankan bahwa sistem keuangan dunia masih mendapat tekanan yang besar seiring dengan meluasnya dampak krisis ekonomi dirasakan dunia usaha dan rumah tangga di semua negara maju dan berkembang di dunia.
"Laporan itu menggarisbawahi sebab-sebab utama resesi global dan besarnya tantangan ekonomi dunia di saat pemerintah mencoba merumuskan anggaran," katanya.
IMF juga memperkirakan kondisi perekonomian dunia memburuk pada 2009 dan 2010 namun dalam laporannya itu, IMF menekankan pentingnya respon kerja sama Kelompok 20 (G-20) dalam memperkuat regulasi keuangan dan membangun kembali kepercayaan global.
"Pertemuan tingkat menteri G-20 yang akan saya hadiri di Washington DC pekan ini penting untuk memastikan bahwa kita tetap mempertahankan momentum penerapan langkah-langkah yang telah disepakati para pemimpin G-20 dalam pertemuan mereka di London," katanya.
Resesi ekonomi dunia dan jatuhnya harga komoditas telah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja Australia.
Menghadapi krisis ekonomi dunia itu, pemerintah Australia sudah menggelontorkan dana senilai puluhan miliar sejak 2008 melalui dua paket stimulus ekonomi.
Perdana Menteri Kevin Rudd tahun lalu meluncurkan paket rangsangan ekonomi, seperti paket "Strategi Keamanan Ekonomi" senilai 10,4 miliar dolar, program pembangunan infrastruktur komunitas lokal senilai 300 juta dolar, paket Dewan Pemerintah Australia (COAG) senilai 15,2 miliar dolar, dan paket pembangunan bangsa.
Selain itu pada 3 Februari 2009, PM Rudd juga kembali menggelontorkan dana 42 miliar dolar Australia untuk paket stimulus ekonomi keduanya guna menciptakan 90 ribu lapangan kerja hingga 2010, serta menjaga pasar kerja dan investasi negaranya dalam jangka panjang di tengah krisis ekonomi global.
Australia termasuk salah satu negara di kawasan Asia Pasifik yang terkena dampak dari memburuknya kinerja ekonomi Amerika Serikat.
*) My news for ANTARA on April 22, 2009

No comments:
Post a Comment