Wednesday, April 22, 2009

GARUDA DIMINTA KEMBALI TERBANGI BRISBANE

Penutupan rute penerbangan Denpasar-Darwin mulai Rabu (22/4) sepatutnya membuka jalan bagi dibukanya kembali rute penerbangan Denpasar-Brisbane yang sudah ditutup sejak awal 2007 karena ketiadaan pesawat, kata Pengamat Pariwisata Bali, I Nyoman Darma Putra.

"Logikanya kalau rencana terbang Bali (Denpasar)-Brisbane akhir Desember 2008 lalu dibatalkan dengan salah satu alasan tidak ada pesawat, tentu kini pesawat yang melayani Darwin bisa dialihkan ke rute Bali-Brisbane," katanya kepada ANTARA di Brisbane, Rabu.

Selama ini, rute penerbangan langsung Brisbane-Denpasar (PP) hanya dilayani sendiri oleh "Virgin Blue". Sebaiknya Garuda Indonesia juga masuk dan jangan khawatir berkompetisi dengan maskapai penerbangan murah Australia itu, kata pengamat pariwisata yang juga penulis buku "Bali dalam Kuasa Politik" (2008) ini.

"Kelas maskapai Garuda dengan Virgin beda. Jadi mestinya Garuda bisa membangun market (pasar)-nya sendiri," katanya.

Menurut Darma Putra, jalur Brisbane-Denpasar bisa dihubungkan dengan rute Selandia Baru seperti yang dilakukan Garuda sebelum "offline" dari jalur ini pada 2007.

"Warga Indonesia di Brisbane banyak dan mereka selalu rindu pulang ke Tanah Air dalam liburan atau untuk mudik-mudik Lebaran. Walaupun terjadi krisis ekonomi rasanya market akan tetap potensial," katanya.

Darma Putra yakin bahwa Garuda akan senantiasa didukung oleh industri pariwisata dan pemerintah lewat promosi seperti yang dilaksanakan Depbudpar bersama kelompok "hoteliers" Bali Village di Sydney, Brisbane, dan Melbourne pada 14 - 20 April lalu.

Masyarakat Indonesia di Brisbane, ibukota negara bagian Queensland, sempat bersuka cita dengan kabar akan kembalinya Garuda Indonesia melayani rute penerbangan langsung Brisbane-Denpasar mulai 14 Desember 2008 namun mereka kembali harus kecewa setelah manajemen Garuda tiba-tiba membatalkan sendiri rencana itu.

Garuda Indonesia menutup rute penerbangan langsung Darwin-Denpasar sejak 22 April setelah hadir di ibukota negara bagian Northern Territory itu selama hampir 30 tahun.

Alasan normatif penghentian operasi maskapai penerbangan nasional yang membawa simbol kenegaraan RI dari Australia Utara itu adalah "kelesuan ekonomi" walaupun maskapai penerbangan murah Australia, Jet Star dan Virgin Blue, justru menambah frekuensi penerbangan mereka ke Denpasar, Bali, dari kota-kota utama negara itu.

Dengan penutupan rute Darwin ini, berarti sudah dua kota utama Australia yang tidak lagi diterbangi Garuda setelah Brisbane sejak awal 2007.

Keputusan manajemen Garuda menutup kantornya di Darwin itu dibuat ketika Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI menargetkan kunjungan wisatawan Australia ke Indonesia sebanyak 480 ribu orang pada 2009.

*) My news for ANTARA on April 22, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity