Penutupan rute penerbangan Denpasar-Darwin mulai Rabu (22/4) sepatutnya membuka jalan bagi dibukanya kembali rute penerbangan Denpasar-Brisbane yang sudah ditutup sejak awal 2007 karena ketiadaan pesawat, kata Pengamat Pariwisata Bali, I Nyoman Darma Putra."Logikanya kalau rencana terbang Bali (Denpasar)-Brisbane akhir Desember 2008 lalu dibatalkan dengan salah satu alasan tidak ada pesawat, tentu kini pesawat yang melayani Darwin bisa dialihkan ke rute Bali-Brisbane," katanya kepada ANTARA di Brisbane, Rabu.
Selama ini, rute penerbangan langsung Brisbane-Denpasar (PP) hanya dilayani sendiri oleh "Virgin Blue". Sebaiknya Garuda Indonesia juga masuk dan jangan khawatir berkompetisi dengan maskapai penerbangan murah Australia itu, kata pengamat pariwisata yang juga penulis buku "Bali dalam Kuasa Politik" (2008) ini.
"Kelas maskapai Garuda dengan Virgin beda. Jadi mestinya Garuda bisa membangun market (pasar)-nya sendiri," katanya.
Menurut Darma Putra, jalur Brisbane-Denpasar bisa dihubungkan dengan rute Selandia Baru seperti yang dilakukan Garuda sebelum "offline" dari jalur ini pada 2007.
"Warga Indonesia di Brisbane banyak dan mereka selalu rindu pulang ke Tanah Air dalam liburan atau untuk mudik-mudik Lebaran. Walaupun terjadi krisis ekonomi rasanya market akan tetap potensial," katanya.
Darma Putra yakin bahwa Garuda akan senantiasa didukung oleh industri pariwisata dan pemerintah lewat promosi seperti yang dilaksanakan Depbudpar bersama kelompok "hoteliers" Bali Village di Sydney, Brisbane, dan Melbourne pada 14 - 20 April lalu.
Masyarakat Indonesia di Brisbane, ibukota negara bagian Queensland, sempat bersuka cita dengan kabar akan kembalinya Garuda Indonesia melayani rute penerbangan langsung Brisbane-Denpasar mulai 14 Desember 2008 namun mereka kembali harus kecewa setelah manajemen Garuda tiba-tiba membatalkan sendiri rencana itu.
Garuda Indonesia menutup rute penerbangan langsung Darwin-Denpasar sejak 22 April setelah hadir di ibukota negara bagian Northern Territory itu selama hampir 30 tahun.
Alasan normatif penghentian operasi maskapai penerbangan nasional yang membawa simbol kenegaraan RI dari Australia Utara itu adalah "kelesuan ekonomi" walaupun maskapai penerbangan murah Australia, Jet Star dan Virgin Blue, justru menambah frekuensi penerbangan mereka ke Denpasar, Bali, dari kota-kota utama negara itu.
Dengan penutupan rute Darwin ini, berarti sudah dua kota utama Australia yang tidak lagi diterbangi Garuda setelah Brisbane sejak awal 2007.
*) My news for ANTARA on April 22, 2009

No comments:
Post a Comment