Monday, April 27, 2009

ANTISIPASI FLU BABI, AUSTRALIA PERKETAT BANDARA

Sejak merebaknya virus flu babi yang telah menewaskan sedikitnya 149 orang di Meksiko, Australia "masih aman" namun negara itu memperketat pemeriksaan karantina di berbagai bandar udara internasionalnya sebagai bagian dari langkah antisipatif.

Hingga Selasa siang pukul 13.00 waktu Brisbane, berbagai media setempat melaporkan, belum ada satu pun kasus virus flu babi yang dikonfirmasi di Australia namun ditemukan 14 orang warga yang dicurigai menderita gelaja flu di negara bagian Queensland, lima orang di New South Wales, dan dua orang lainnya di Tasmania.

ABC melaporkan, otoritas di berbagai bandar udara internasional Australia juga menerapkan pemeriksaan karantina yang ketat dan para pilot serta awak pesawat yang baru tiba dari Benua Amerika diminta melapor ke pihak terkait Bandara jika ada penumpangnya yang menderita gejala flu yang mencurigakan.

Pemerintah Australia juga membuka saluran khusus flu babi bagi masyarakat melalui nomor telepon 1802007.

Sementara itu, dua warga Tasmania yang dicurigai menderita gelaja flu setibanya dari penerbangan dari Amerika Serikat dan Meksiko sudah diisolasi di rumah untuk mengurangi kontak langsung dengan masyarakat.

Kepala Pemerintah Negara Bagian (premier) Queensland, Anna Bligh, seperti dikutip AAP, telah mengaktifkan rencana pencegahan pandemi flu babi sebagai langkah antisipatif terhadap kemungkinan terburuk.

Ia mengatakan, jika kondisi memburuk, ia akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan, termasuk membatalkan pagelaran acara-acara masyarakat. Sejauh ini, dilaporkan ada 14 orang warga Queensland yang menderita gejala flu yang mencurigakan.

Dua di antaranya adalah penumpang pesawat Qantas dari Los Angeles yang tiba di Brisbane, Selasa pagi. Mereka dilaporkan menderita sakit selama 24 jam terakhir setelah kontak dengan orang-orang di Meksiko. Keduanya dibekali obat Tamiflu.

Virus flu babi yang dilaporkan mulai berjangkit di Meksiko 13 April lalu telah telah menyebar ke Amerika Serikat (AS), Kanada, Skotlandia, Spanyol, Israel dan Korea Selatan.

Selain menewaskan 149 orang di Meksiko, virus mematikan ini juga telah merenggut nyawa 20 orang di AS dan enam orang di Kanada.

*) My news for ANTARA on April 28, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity