Ketua PPLN Canberra, Supomo Suryo Hudoyo, mengatakan kepada ANTARA, Kamis malam, jumlah warga yang mencentang di TPS hingga ditutup sekitar pukul 18.00 waktu setempat mencapai 279 orang dari 387 orang pemilih tetap yang diharapkan datang.
"Jumlah pemilih tetap kita sebenarnya 467 orang. Tapi dari jumlah itu, 45 orang memilih lewat (surat) pos dan 44 orang lainnya sudah meminta surat pindah (memilih) karena pulang ke Indonesia. Jadi yang kita harapkan memilih di TPS ada 387 orang. Yang datang memilih 279 orang," katanya.
Sejauh ini, pihaknya telah menerima 33 surat suara pos namun masih menunggu 12 surat suara pos lainnya hingga 15 April. "Kita akan menghitung hasil surat suara pos pada 16 April dan hasilnya dikirim ke KPU pada 17 April," kata Supomo.
Memasuki pukul 19.15 waktu Canberra, para petugas KPPSLN menghitung perolehan partai politik dan calon anggota legislatif (caleg) peserta Pemilu dari semua surat suara pemilih yang ada.
Sementara itu, dari Darwin dilaporkan, angka partisipasi para pemilih di TPS Konsulat RI Darwin, Australia Utara, sudah mencapai 80 persen.
"Alhamdulillah angka partisipasi Pemilu di TPS kita sudah mencapai 80 persen. Ini membuktikan semangat warga kita di Northern Territory untuk menggunakan hak pilihnya masih tinggi," kata Anggota PPLN Darwin, Arvinanto Soeriaatmadja.
Beberapa orang pemilih yang baru pulang kerja bahkan meminta petugas KPPSLN Darwin agar memperpanjang waktu buka TPS hingga pukul 18.30 supaya mereka tetap bisa mencentang.
"Dari 315 orang pemilih tetap PPLN Darwin, sebanyak 65 orang di antaranya memilih melalui surat pos dan selebihnya langsung ke TPS. Dari perhitungan sementara, kita sudah menerima 50-an surat suara pos dan 183 orang sudah memilih langsung ke TPS. Mudah-mudahan jumlah yang memilih masih 'nambah'," katanya.
Arvinanto lebih lanjut mengatakan, di luar mereka yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT), sebanyak 12 orang nelayan Indonesia yang sedang ditahan di Pusat Penahanan Imigrasi Australia di Darwin juga ikut memilih.
Ke-12 nelayan Indonesia yang ditahan dengan tuduhan menangkap ikan secara tidak sah di perairan utara Australia ini tidak masuk dalam DPT tapi mereka tetap bisa memilih dengan surat suara tambahan, katanya.
Pemilu legislatif di Australia yang diikuti sedikitnya 27 ribu orang yang namanya masuk DPT itu umumnya berlangsung sejak Kamis pagi pukul 09.00 dengan Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto dan istri sebagai dua pemilih pertama yang mencentang di TPS "Balai Kartini" KBRI Canberra.
*) My news for ANTARA on April 9, 2009

No comments:
Post a Comment