Tuesday, March 17, 2009

PPLN SYDNEY TARGETKAN PARTISIPASI PEMILIH 60 PERSEN

Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Sydney, Jon Soemaryono, optimistis 60 persen dari sekitar 17.700 orang warga negara Indonesia (WNI) yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) di tiga negara bagian Australia yang menjadi tanggungjawabnya akan mencentang pada Pemilu legislatif 9 April 2009.

"Enam puluh persen (dari total jumlah DPT) saja yang memberikan suaranya sudah bagus untuk PPLN Sydney mengingat masyarakat kita di tiga negara bagian itu mobilitasnya sangat tinggi," katanya kepada ANTARA yang menghubunginya dari Brisbane, Rabu.

Jon Soemaryono mengatakan, mobilitas WNI di Australia, termasuk mereka yang ada di negara bagian New South Wales (NSW), Queensland, dan Australia Selatan, sangat tinggi. Kondisi WNI di Australia ini berbeda dengan umumnya keadaan para calon pemilih di Tanah Air yang cenderung menetap lama di daerahnya.

Mobilitas yang tinggi itu pulalah yang ia anggap sebagai penyebab "kembalinya" sekitar seribu dari 16 ribu surat pemberitahuan Pemilu 2009 ke alamat PPLN Sydney karena para calon pemilih pindah alamat atau sudah kembali ke Indonesia, katanya.

Selain itu, ia pun memperkirakan tetap ada di antara surat-surat pemberitahuan Pemilu yang dikirimkan PPLN Sydney kepada para calon pemilih tetap yang sebenarnya tidak diterima oleh orang yang sebenarnya. Karenanya, angka partisipasi sekitar 60 persen dari total jumlah DPT "sudah bagus" bagi PPLN Sydney, katanya.

Jon Soemaryono lebih lanjut mengungkapkan pengalamannya saat memberikan sosialisasi Pemilu, khususnya menghadapi pertanyaan warga masyarakat tentang siapa-siapa saja para caleg Dapil II DKI Jakarta karena sistim Pemilu mengharuskan mereka memberikan suaranya kepada para caleg ini.

"Saya sering ditanya soal ini tapi PPLN tidak bisa memberikan informasi rinci. Saya tidak ingin bias," katanya.

Pihaknya tetap menganjurkan warga masyarakat Indonesia di tiga negara bagian yang masuk wilayah tugas PPLN Sydney agar menggunakan hak pilihnya karena suara mereka ikut menentukan masa depan mereka dan keluarganya serta masa depan bangsa pada umumnya, katanya.

*) My news for ANTARA on March 18, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity