Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Sydney, Jon Soemaryono, optimistis 60 persen dari sekitar 17.700 orang warga negara Indonesia (WNI) yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) di tiga negara bagian Australia yang menjadi tanggungjawabnya akan mencentang pada Pemilu legislatif 9 April 2009."Enam puluh persen (dari total jumlah DPT) saja yang memberikan suaranya sudah bagus untuk PPLN Sydney mengingat masyarakat kita di tiga negara bagian itu mobilitasnya sangat tinggi," katanya kepada ANTARA yang menghubunginya dari Brisbane, Rabu.
Jon Soemaryono mengatakan, mobilitas WNI di Australia, termasuk mereka yang ada di negara bagian New South Wales (NSW), Queensland, dan Australia Selatan, sangat tinggi. Kondisi WNI di Australia ini berbeda dengan umumnya keadaan para calon pemilih di Tanah Air yang cenderung menetap lama di daerahnya.
Mobilitas yang tinggi itu pulalah yang ia anggap sebagai penyebab "kembalinya" sekitar seribu dari 16 ribu surat pemberitahuan Pemilu 2009 ke alamat PPLN Sydney karena para calon pemilih pindah alamat atau sudah kembali ke Indonesia, katanya.
Selain itu, ia pun memperkirakan tetap ada di antara surat-surat pemberitahuan Pemilu yang dikirimkan PPLN Sydney kepada para calon pemilih tetap yang sebenarnya tidak diterima oleh orang yang sebenarnya. Karenanya, angka partisipasi sekitar 60 persen dari total jumlah DPT "sudah bagus" bagi PPLN Sydney, katanya.
Jon Soemaryono lebih lanjut mengungkapkan pengalamannya saat memberikan sosialisasi Pemilu, khususnya menghadapi pertanyaan warga masyarakat tentang siapa-siapa saja para caleg Dapil II DKI Jakarta karena sistim Pemilu mengharuskan mereka memberikan suaranya kepada para caleg ini.
"Saya sering ditanya soal ini tapi PPLN tidak bisa memberikan informasi rinci. Saya tidak ingin bias," katanya.
*) My news for ANTARA on March 18, 2009

No comments:
Post a Comment