Tuesday, March 17, 2009

JENAZAH TONNI SIRAIT DITERBANGKAN KE JAKARTA RABU

Jenazah Tonni Musa Sirait, perantau Batak yang meninggal dunia saat bekerja di Restoran Vamps, Paddington, Sydney, 22 Februari lalu, akan diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat Garuda Indonesia dari Sydney, Rabu (18/3).

"Insya Allah kepulangan jenazah Tonni ke Jakarta dengan GA-715 dari Sydney positif Rabu (18/3). Jenazahnya akan tiba di Jakarta Rabu sore," kata Sekretaris I/Konsul Fungsi Kekonsuleran KJRI Sydney,Australia Edy Wardoyo, kepada ANTARA, Selasa.

Berdasarkan hasil pembicaraannya dengan pihak keluarga, jenazah Tonni akan langsung diterbangkan dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta ,Banten ke Bandara Polonia Medan untuk kemudian dibawa dengan mobil ke kampung halaman mendiang di Toba Samosir untuk dimakamkan, katanya.

"Kami sudah berhubungan dengan keluarga tentang pengaturan pengiriman jenazah dari Sydney-Jakarta-Medan dan Toba Samosir," katanya.

Jenazah perantau asal Toba Samosir yang telah bermukim di Australia sejak 1994 dengan hanya berbekal visa berkunjung tiga bulan itu sempat bersemayam di kamar mayar Pengadilan Koroner Sydney selama dua pekan.

Namun jenazahnya akhirnya dapat dipulangkan setelah terkumpul biaya pengurusan dan pengiriman jenazah.

Edy mengatakan, total dana yang dibutuhkan sebesar 3.000 dolar Australia untuk ongkos "funeral service" (perusahaan pelayanan pemakaman-red.) dan 1.000 dolar untuk membiayai pengiriman jenazah (kargo).

Pemuda Tapanuli Utara kelahiran 17 Juni 1965 ini meninggal di tempat kerjanya 22 Februari namun polisi negara bagian New South Wales (NSW) baru memberitahu KJRI Sydney 6 Maret lalu.

Hingga akhir hayatnya, Tonni Musa Sirait bekerja apa saja untuk bisa bertahan hidup, termasuk menjadi pelayan honorer di sejumlah restoran dan kafe di kawasan Paddington.

Selama 15 tahun merantau itu, Tonni tidak memiliki barang-barang berharga apa pun kecuali uang tunai senilai 50 dolar Australia yang ditemukan polisi di saku celananya, kata Edy.

*) My news for ANTARA on March 17, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity