Jenazah Tonni Musa Sirait, perantau Batak yang meninggal dunia saat bekerja di Restoran Vamps, Paddington, Sydney, 22 Februari lalu, akan diterbangkan ke Jakarta dengan pesawat Garuda Indonesia dari Sydney, Rabu (18/3)."Insya Allah kepulangan jenazah Tonni ke Jakarta dengan GA-715 dari Sydney positif Rabu (18/3). Jenazahnya akan tiba di Jakarta Rabu sore," kata Sekretaris I/Konsul Fungsi Kekonsuleran KJRI Sydney,Australia Edy Wardoyo, kepada ANTARA, Selasa.
Berdasarkan hasil pembicaraannya dengan pihak keluarga, jenazah Tonni akan langsung diterbangkan dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta ,Banten ke Bandara Polonia Medan untuk kemudian dibawa dengan mobil ke kampung halaman mendiang di Toba Samosir untuk dimakamkan, katanya.
"Kami sudah berhubungan dengan keluarga tentang pengaturan pengiriman jenazah dari Sydney-Jakarta-Medan dan Toba Samosir," katanya.
Jenazah perantau asal Toba Samosir yang telah bermukim di Australia sejak 1994 dengan hanya berbekal visa berkunjung tiga bulan itu sempat bersemayam di kamar mayar Pengadilan Koroner Sydney selama dua pekan.
Namun jenazahnya akhirnya dapat dipulangkan setelah terkumpul biaya pengurusan dan pengiriman jenazah.
Edy mengatakan, total dana yang dibutuhkan sebesar 3.000 dolar Australia untuk ongkos "funeral service" (perusahaan pelayanan pemakaman-red.) dan 1.000 dolar untuk membiayai pengiriman jenazah (kargo).
Pemuda Tapanuli Utara kelahiran 17 Juni 1965 ini meninggal di tempat kerjanya 22 Februari namun polisi negara bagian New South Wales (NSW) baru memberitahu KJRI Sydney 6 Maret lalu.
Hingga akhir hayatnya, Tonni Musa Sirait bekerja apa saja untuk bisa bertahan hidup, termasuk menjadi pelayan honorer di sejumlah restoran dan kafe di kawasan Paddington.
*) My news for ANTARA on March 17, 2009

No comments:
Post a Comment