Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Sydney menganggarkan dana hampir tujuh miliar rupiah untuk menyelenggarakan Pemilu legislatif dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 di negara bagian New South Wales (NSW), Queensland, dan Australia Selatan.Perihal anggaran sebesar itu diakui Ketua PPLN Sydney, Jon Soemarjono, dalam perbincangan dengan ANTARA, Kamis, sehubungan dengan kesiapan pihaknya dalam penyelenggaraan Pemilu 2009 yang diikuti sekitar 17.700 orang calon pemilih tetap (DPT).
Ia mengatakan, anggaran dana yang nilainya kurang dari tujuh miliar rupiah itu telah disepakati Komisi Pemilihan Umum (KPU) sekitar 80 persennya. "Dananya diterima secara bertahap. Saat ini, ada dana 140 ribu dolar Australia (1 dolar = Rp7.550) untuk membiayai penyelenggaraan Pemilu (legislatif) 9 April," katanya.
Soemaryono tidak mengungkap hal-hal teknis berkaitan dengan bagaimana efektifitas dan akuntabilitas penggunaan dana penyelenggaraan Pemilu tersebut, kecuali prinsip PPLN Sydney yang akan berupaya keras menyukseskan Pemilu, termasuk memberi perhatian yang pantas kepada mereka yang terlibat.
Sebagai misal, pihaknya akan mengimbangi "pengabdian" para ketua dan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) dengan pemenuhan kebutuhan mereka pada hari pelaksanaan secara wajar dan tidak membiarkan mereka mengeluarkan uang dari saku sendiri, katanya.
Dalam bagian lain penjelasannya, Soemaryono menyinggung tentang pengiriman 16 ribu surat pemberitahuan ke alamat warga negara Indonesia yang nama-namanya telah masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Pihaknya juga sudah menargetkan proses pelipatan surat-surat suara dimulai Jumat dan selesai empat hari kemudian. "Pelipatan surat-surat suara itu akan dilakukan di KJRI Sydney dengan memborongkan pengerjaannya kepada tenaga kontrakan yang kita (PPLN Sydney) awasi," katanya.
*) My news for ANTARA on March 12, 2009

No comments:
Post a Comment