Acara yang diikuti para orang tua dan anak-anak dari keluarga kawin campur Bali-Australia itu juga dihadiri Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto, Konsul RI di Sydney Sudaryomo Hartosudarmo, Minister Counselor Fungsi Pensosbud KBRI Canberra Raudin dan Adikbud RI di KBRI Canberra, Dr.Aris Junaidi.
Perayaan tiga hari raya penting masyarakat Bali yang jatuh pada waktu yang hampir bersamaan itu diawali dengan prosesi para peserta upacara dan undangan dengan berjalan kaki dari gedung aula komunitas Paradise Point menuju kawasan pantai yang jaraknya sekitar dua ratusan meter.
Sesajen dan aneka perangkat upacara dibawa ke kawasan pantai sehingga mengundang perhatian banyak pengunjung taman pantai asri yang dipenuhi pepohonan hijau itu. Mereka yang hadir antara lain menyaksikan tari sakral Rejang Dewa dan tari Topeng.
Seusai acara ritual itu, lebih dari seratus warga Bali, Dubes Primo dan undangan lainnya, termasuk beberapa orang mahasiswa Muslim Universitas Griffith dan Universitas Queensland, kembali ke aula gedung komunitas untuk bersantap makan siang bersama sembari menyaksikan pertunjukan tari-tarian Bali, Jawa, dan India.
Beberapa tarian yang dibawakan anggota komunitas Bali itu adalah tari Karangasem, tari Nelayan, dan tari Baris Tunggal.
Dalam sambutannya, Dubes Primo menyampaikan terima kasih kepada ketua panitia Perayaan Hari Raya Nyepi Komunitas Bali atas undangannya kepada dirinya, para staf KBRI Canberra, dan Konsul Jenderal RI di Sydney, Sudaryomo Hartosudarmo.
"Dengan perayaan ini, kita mengharapkan umat (Hindu Bali) yang merayakannya dapat melakukan penyucian 'bhuwana agun' dan 'bhuwana alit' untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan bathin, terbinanya kehidupan yang berlandasrkan kebenaran, kesucian serta keharmonisan dengan alam dan keindahan," katanya.
Tahun 2008, komunitas Bali di Brisbane dan Gold Coast juga merayakan Hari Raya Nyepi di lokasi yang sama.*) My news for ANTARA on March 21, 2009
No comments:
Post a Comment