
Ketiga Indonesianis yang tampil dalam seminar yang juga menghadirkan Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Primo Alui Joelianto itu adalah Prof.Greg Barton dari Universitas Monash, Dr.Priyambudi Sulistiyanto (Universitas Flinders), dan Dr.Dirk Tomsa (Universitas Tasmania).
Sekretaris Umum PPIA Pusat, A.Khoirul Umam, yang memantau jalannya seminar mengatakan, Dubes Primo menggarisbawahi pentingnya partisipasi masyarakat Indonesia dalam Pemilu 2009 karena suara rakyat menentukan pematangan proses demokrasi dan strategi politik bangsa ke depan.
Prof.Greg Barton memandang Pemilu 2009 masih diwarnai politik aliran dan relatif besarnya polarisasi politik di masing-masing institusional partai. Kondisi ini akan mempengaruhi kekuatan politik mereka di parlemen, katanya.
Barton, lanjut Umam, mengambil contoh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam memaparkan pandangannya tentang politik aliran dalam Pemilu 2009 yang merupakan pemilu ketiga di era reformasi.
Penulis buku "Indonesia's Struggle: Jemaah Islamiyah and radical Islamism" (2004) itu memperkirakan perolehan suara PKS akan mencapai sepuluh persen, katanya.
Pembicara lain, Dr.Priyambudi Sulistiyanto, juga melihat kemungkinan terjadinya polarisasi politik baik sebelum maupun sesudah pemilu.
Dalam pemaparannya, dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Flinders itu juga menyoroti hasil lembaga survei yang menempatkan perolehan suara Partai Demokrat meningkat tajam, kata Umam.
Priyambudi, menurut dia, justru meragukan hasil survei tersebut karena sampel survei lebih banyak diambil dari warga perkotaan sehingga hasilnya tidak menggambarkan situasi riil di daerah.
Sebaliknya, berdasarkan hasil perjalanannya ke beberapa daerah di Pulau Jawa, Priyambudi mendapati kantong-kantong suara partai politik-partai politik lama seperti Partai Golkar, PKB, PDIP, dan PPP masih kuat, kata Umam.
Sementara itu, Indonesianis dari Universitas Tasmania, Dr.Dirk Tomsa, antara lain menyinggung tentang kemunculan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang fenomenal dan prospek ambisi politik Prabowo Subianto menuju pertarungan kursi presiden RI.
Dirk Tomsa memperkirakan Gerindra mampu mencapai "ambang batas perolehan suara" di DPR-RI (parliamentary electoral threshold) namun tidak cukup untuk menopang ambisi Prabowo menuju RI satu, katanya.
*) My news for ANTARA on March 20, 2009
No comments:
Post a Comment