
Presiden UQISA, Dimas Wisnu Adrianto, di Brisbane, Selasa, mengatakan, keterlambatan pengiriman dana beasiswa itu merupakan masalah serius karena berdampak pada pembayaran uang kuliah pada waktunya.
Untuk membantu kelancaran studi para mahasiswa program beasiswa Dikti di UQ itu, pihaknya berinisiatif mendata mereka sebagai langkah awal sebelum pihaknya bertemu otoritas terkait UQ agar mereka mengetahui keberadaan dan dinamika persoalan yang dihadapi para penerima beasiswa pemerintah RI tersebut.
Pihak UQ telah mendengar tentang adanya sejumlah mahasiswanya yang didanai beasiswa Diknas RI namun belum menerima pemberitahuan resmi dari lembaga terkait Indonesia tentang mereka, katanya.
"Kami berharap pihak terkait di Tanah Air lebih sensitif terhadap nasib rekan-rekan mahasiswa penerima beasiswa Dikti ini. Kami juga mendorong terbangunnya komunikasi antara Dikti dan universitas-universitas penerima mahasiwa program Dikti," katanya.
Terlepas dari kondisi yang menuntut perbaikan ini, Dimas mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi program beasiswa Dikti bagi para dosen perguruan tinggi negeri dan swasta untuk melanjutkan studi mereka di luar negeri.
Australia merupakan negara tujuan terfavorit para dosen perguruan tinggi Indonesia penerima beasiswa program doktor dan master Dikti.
*) My news for ANTARA on March 24, 2009
No comments:
Post a Comment