
"Sejak menjadi perdana menteri, saya sudah berulang kali mengatakan bahwa komitmen Australia bukanlah sebuah cek kosong," kata Rudd dalam pernyataan persnya yang diperoleh ANTARA di Brisbane, Selasa.
Dalam satu konferensi pers yang berlangsung di Washington DC menjelang pertemuannya dengan Presiden Barack Obama, PM Rudd mengatakan, ia menunggu kesimpulan Presiden Obama tentang masa depan strategi Amerika di Afghanistan dan bagaimana Australia memainkan peran di dalamnya.
Bagi Australia, apa yang mendorong keterlibatannya di Afghanistan penting karena orang-orang yang bertanggungjawab terhadap tewasnya seratusan orang warga Australia dalam sejumlah serangan teroris di seluruh dunia dilatih di Afghanistan, katanya.
Berkaitan dengan semakin menurunnya dukungan rakyat Australia pada keterlibatan pasukan negaranya di Afghanistan menyusul bertambahnya jumlah personil ADF yang gugur dalam tugas, PM Rudd mengatakan, ia memahami benar keprihatinan rakyatnya terhadap perang dan arah perang ini di masa depan.
"Presiden Obama juga punya keprihatinan yang sama. Karenanya kami bekerja sama untuk itu," katanya.
Sejak terlibat dalam misi militer di Afghanistan tahun 2001, Australia sudah kehilangan sepuluh orang tentaranya. Presiden Obama sendiri sudah berencana menambah jumlah pasukannya di Afghanistan.
Australia kini menempatkan sekitar 1.100 orang tentaranya di Afghanistan untuk mendukung upaya Amerika menumpas kelompok Taliban dan Al Qaida pimpinan Osama bin Laden yang diyakini Gedung Putih sebagai pihak yang bertanggungjawab terhadap insiden 11 September 2001.
*) My news for ANTARA on March 24, 2009
No comments:
Post a Comment