Pejabat Gubernur Jenderal Australia, Marie Bashir, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah RI atas pengiriman tim identifikasi korban bencana (DVI) Polri untuk ikut membantu proses identifikasi para korban bencana kebakaran semak belukar di negara bagian Victoria Februari lalu.Ucapan terima kasih itu disampaikan Bashir kepada Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu Primo Alui Joelianto dalam pertemuan mereka di acara penyerahan surat kepercayaan dirinya selaku Dubes RI yang berlangsung di "Wisma Pemerintah" (government house) Canberra, Kamis.
"Ibu pejabat Gubernur Jenderal yang juga Gubernur negara bagian New South Wales (NSW) Marie Bashir menyampaikan terima kasih atas bantuan tim DVI Polri dan menyinggung beberapa kali kunjungannya ke Indonesia kepada Dubes Primo," kata Minister Counselor Bidang Pensosbud KBRI Canberra, Raudin.
Apresiasi dan pengalaman Marie Bashir yang menggambarkan kedekatan hubungan bilateral Indonesia-Australia itu diungkapkan Dubes Primo kepada para staf KBRI Canberra dan wakil masyarakat Indonesia yang menghadiri acara "tumpengan" di KBRI Canberra seusai menyerahkan surat kepercayaan tersebut.
Sebagai seorang akademisi handal Universitas Sydney, Marie Bashir juga mendorong pengembangan kerja sama antaruniversitas kedua negara dalam kunjungannya ke Indonesia, kata Raudin.
Sementara itu, berkaitan dengan acara penyerahan surat kepercayaan, Dubes Primo dan istri mendapat kehormatan dengan dijemput dan diantar pulang dengan mobil sedan Crown Rolls Royce warna hitam dengan kawalan polisi bermotor.
Sekitar seratus orang pelajar dan warga Australia menyaksikan jalannya acara di halaman "government house" Canberra yang ditandai dengan pengumandangan lagu "Indonesia Raya" dan pemeriksaan barisan pasukan kehormatan oleh Dubes Primo, katanya.
Wakil Sekretaris David Ritchie yang pernah menjadi duta besar Australia untuk Indonesia (2002-2005) tampak di antara sejumlah pejabat pemerintah yang hadir. Ritchie hadir mewakili Menteri Luar Negeri Stephen Smith, kata Raudin.
Acara tersebut juga dihadiri Minister Counselor Bidang Politik KBRI Canberra, Samsu Rizal, dan Atase Pertahanan RI di Canberra, Marsekal Pertama Kuswantoro.
Dubes Primo menempati pos barunya di Canberra sejak 15 Februari lalu. Sebelumnya, diplomat karir yang menggantikan posisi TM Hamzah Thayeb itu pernah bertugas sebagai Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Deplu RI (2006-2008) dan Dubes RI di Wellington, Selandia Baru.
Saat ini fondasi hubungan bilateral Indonesia-Australia sudah semakin menguat ditandai dengan ditandatanganinya Perjanjian Keamanan yang juga dikenal dengan Perjanjian Lombok pada 13 November 2006 dan intensnya saling kunjungan para pejabat pemerintah dan anggota parlemen kedua negara.
Perjanjian Lombok yang resmi berlaku sejak Februari 2008 itu merupakan landasan kuat kedua negara untuk meningkatkan kerja sama bilateral di bidang pertahanan, penegakan hukum, kontra terorisme, intelijen, keamanan maritim dan penerbangan serta keamanan pencegahan senjata pemusnah massal.
Bidang kerjasama lainnya dalam perjanjian itu juga meliputi kerjasama pengelolaan tanggap darurat, kerjasama dalam organisasi dunia tentang isu-isu keamanan dan kerjasama antarmasyarakat.
*) My news for ANTARA on March 26, 2009

No comments:
Post a Comment