Wednesday, March 25, 2009

AUSTRALIA DORONG PEMUDANYA IKUT KONFERENSI KEPEMIMPINAN DI YOGYAKARTA

Pemerintah Australia masih memberlakukan "peringatan perjalanan" level empat kepada Indonesia, namun para pemudanya didorong untuk mengikuti seleksi calon peserta Konferensi Kepemimpinan Pemuda Australia-Indonesia yang akan berlangsung di Yogyakarta pada 1 - 9 Juni 2009.

Informasi yang dihimpun ANTARA di Brisbane, Kamis, menyebutkan, para pemuda Australia berusia 21-28 tahun yang tertarik mengikuti program dan konferensi kepemimpinan yang didanai Lembaga Australia-Indonesia (AII) itu diberi batas waktu pengiriman surat lamaran ke pihak penyelenggara seleksi hingga 30 Maret.

FAIR, organisasi komunitas di Sydney yang bertindak sebagai penyelenggara, menetapkan sejumlah kriteria utama dan tambahan bagi para calon peserta Australia.

Beberapa kriteria utama setiap calon peserta adalah berpengalaman dalam kegiatan kemasyarakatan, mampu berkomunikasi dengan baik, dapat menyelesaikan masalah dan bekerja dalam tim, serta berkomitmen kuat pada pengembangan keterampilan pribadi dalam memimpin masyarakat.

Bagi FAIR, para pelamar yang lebih disukai adalah mereka yang belum pernah berkunjung ke luar negeri, belum pernah mengikuti program sejenis di luar negeri, dan belum pula pernah mengikuti pertemuan maupun dialog antar-iman.

Konferensi kepemimpinan pemuda Indonesia-Australia delapan hari di Yogyakarta itu tidak hanya dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan memimpin dan berkomunikasi para peserta tetapi juga memperluas jejaring kerja sama antarpemuda kedua negara.

Para peserta program yang penyelenggaraannya didukung Pusat Studi Agama dan Multi-Budaya (CRCS) Universitas Gadjah Mada itu juga akan melakukan kunjungan lapangan ke Gunung Merapi.

Sejak terjadinya serangan kelompok teroris di Amerika Serikat 11 September 2001 yang kemudian disusul dengan insiden Bom Bali 2002 yang menewaskan 88 orang warga negara Australia, Canberra memberlakukan status "peringatan perjalanan" level empat terhadap Indonesia.

Peringatan perjalanan level empat itu bermakna bahwa seluruh warga negara Australia disarankan untuk mempertimbangkan kembali rencana perjalanan mereka ke Indonesia karena bahaya terorisme dan ancaman keamanan serius lainnya.

Peringatan perjalanan level empat itu hanya terpaut satu tingkat di bawah level lima yang berarti "larangan total" bagi seluruh warga Australia untuk bepergian. Sejauh ini, DFAT memberlakukan larangan total berkunjung warga negaranya ke Afghanistan, Burundi, Republik Afrika Tengah, Chad, Irak, Somalia, Sudan dan Zimbabwe.

Selain kepada Indonesia, status peringatan perjalanan level empat itu juga diberlakukan Australia kepada Pakistan, Timor Timur, Angola, Aljazair, Republik Demokratik Kongo, Eritrea, Ethiopia, Guinea, Haiti, Lebanon, Liberia, Madagaskar, Mauritania, Nigeria, Saudi Arabia, Sri Lanka, dan Yaman.

*) My news for ANTARA on March 26, 2009

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity