Amrozi, Ali Ghufron, dan Imam Samudera, Rabu, genap sepuluh hari meninggalkan dunia fana ini.
Bagi pemerintah Australia, kekhawatiran pada keselamatan warga negaranya yang akan berkunjung ke Bali maupun daerah-daerah lain di Indonesia sebelum dan setelah eksekusi Amrozi Cs itu tercermin dalam kebijakan peringatan perjalanan (travel advisory) level empat kepada Indonesia.
Alasan utama Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mempertahankan "travel advisory" level empat tersebut tiada lain kekhawatiran mereka pada "reaksi keras para pendukung Amrozi Cs seperti demonstrasi, aksi kekerasan dan pembalasan" serta "adanya rencana penyerangan kelompok teroris".
Berbekal keyakinan ini, DFAT kemudian meminta para warganya, termasuk anak-anak muda Australia yang baru lulus sekolah dan hendak berlibur ke Bali pada akhir November dan awal Desember 2008, agar meningkatkan kewaspadaan dan menghindari lokasi rawan serangan, seperti pantai, bar, dan pusat perbelanjaan.
Pemberlakuan "travel advisory" level empat yang berarti setiap orang
Asumsi itu didukung oleh hasil Pertemuan Forum Menteri Australia-Indonesia (AIMF) ke-sembilan di Canberra, 12 November. Pada pertemuan tersebut, tidak ada komitmen perubahan dari pihak
Sejak pemerintah
Dampak negatif itu setidaknya dirasakan Manajer Umum Garuda di Perth, Iskandar Basro, dan Manajer Umum Garuda di Darwin, Syahrul Tahir.
Iskandar Basro mengatakan, "travel advisory" itu telah mendorong "cukup banyak" calon penumpang Garuda di Perth meminta penjadwalan kembali (re-scheduling) penerbangan mereka ke Bali hingga enam bulan ke depan sesuai dengan kebijakan umum berbagai maskapai penerbangan di Australia.
Permintaan "rescheduling" penerbangan mereka dari
Pulih
"Kita belum menghitung jumlah mereka (calon penumpang) secara pasti, tapi kita kategorikan cukup banyak. Kelihatannya mereka bersikap 'wait and see' kondisi keamanan. Kita perkirakan hal ini baru pulih antara dua dan tiga bulan mendatang," katanya.
Kondisi saat ini bertolak belakang dengan situasi sekitar enam bulan sebelum eksekusi Amrozi Cs. Ketika itu, Iskandar mengatakan bahwa penerbangan Garuda rute Perth-Denpasar sudah penuh hingga akhir 2008.
Penuhnya penerbangan Garuda itu merupakan bukti tingginya kepercayaan masyarakat Australia Barat pada Garuda dan Bali sebagai daerah tujuan wisata berkelas dunia yang letaknya relatif dekat dengan
Sejak Desember 2006, Garuda melayani 17 kali penerbangan dari Perth dan dalam setiap penerbangan jumlah penumpang, khususnya mereka yang turun di Denpasar, terus terisi penuh.
Selama ini, Garuda melayani rute penerbangan Perth Denpasar Jakarta dengan jenis pesawat Boeing 737-800 berkapasitas 12 kursi kelas bisnis dan 144 kursi kelas ekonomi.
Pengaruh negatif "travel advisory" level empat yang pemberlakuannya kembali ditegaskan Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith beberapa hari menjelang eksekusi Amrozi Cs itu juga dirasakan Garuda
Manajer Umum Garuda Indonesia untuk Australia Utara (NT), Syahrul Tahir, mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah menerima pembatalan dari dua grup siswa Australia yang hendak berlibur ke Bali untuk keberangkatan 3 November dan akhir November 2008.
"Dua grup anak sekolah di
Jumlah itu meningkat dibanding 2007 yang tercatat sebanyak 314.432 orang.
Dampak negatif "travel advisory"
Pengamat pariwisata
"Diharapkan
*) My news article for ANTARA on Nov 19, 2008
No comments:
Post a Comment