
Subsidi langsung kepada para petani beras itu jauh lebih efektif dari sekadar memberi mereka subsidi bibit karena kebijakan pengadaan subsidi bibit cenderung hanya menguntungkan pengusaha bibit. Dalam pengadaan subsidi bibit hibrida misalnya, tidak semua petani padi menyukainya, kata Joni.
"Preferensi banyak petani padi kita masih IR 64," katanya menanggapi isi pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di depan Sidang Paripurna DPR-RI di Jakarta, Jumat, yang menyatakan bahwa pada 2008
Joni mengatakan, para petani beras di Tanah Air pantas sekali menerima subsidi langsung terlebih lagi karena mereka tidak merasakan manfaatkan dari kenaikan harga beras di pasar dunia.
"Beras produksi dalam negeri
Hanya saja, kendala utama dalam penyaluran subsidi langsung kepada para petani beras itu adalah belum terbangunnya sistem pendukung berupa basis data petani beras yang akurat secara nasional, katanya.
Mengenai subsidi pupuk, Joni mengatakan, selama ini penyaluran pupuk bersubsidi masih sering diselewengkan sehingga memunculkan kasus kelangkaan pupuk akibat ulah spekulan. Pemerintah sepatutnya memerhatikan masalah ini.
Sebelumnya, dalam pidatonya, Presiden Yudhoyono mengatakan, keberhasilan
Pemerintah, kata Kepala Negara, telah menetapkan stok beras nasional ditingkatkan hingga mencapai tiga juta ton dari sebelumnya hanya satu juta ton.
Penguatan stok beras tersebut akan menjamin ketahanan pangan
Untuk mendukung peningkatan produksi pertanian pada 2009, terutama padi, jagung, dan kedele, alokasi anggaran untuk subsidi pupuk dan benih akan ditingkatkan hingga sebesar Rp32 triliun.
*) My news article for ANTARA on August 15, 2008
No comments:
Post a Comment