
Harapan itu disampaikan Sitti Maesuri Patahuddin, Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Surabaya yang juga Kandidat Doktor Universitas Queensland (UQ), di Brisbane, Selasa, menanggapi isi pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di depan Rapat Paripurna DPR-RI di Jakarta 15 Agustus lalu.
Sitti Maesuri mengatakan, komitmen Presiden Yudhoyono itu "bukanlah sesuatu yang menarik karena memang sudah sewajarnya pemerintah menyekolahkan anak-anak cerdas Indonesia. Hanya pemerintah 'bodoh' yang tidak menfasilitasi pendidikan anak-anak berotak seencer Albert Einstein hingga ke jenjang doktor," katanya.
Menurut mantan presiden Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di UQ (UQISA) itu, dengan anggaran 20 persen untuk sektor pendidikan di APBN 2009 seperti yang dijanjikan Presiden RI, sepatutnya pemerintah bisa melakukan banyak hal untuk memajukan pendidikan bagi semua anak Indonesia tanpa kecuali, termasuk kaum dhuafa.
"Akan lebih menggembirakan kalau pemerintah benar-benar memerhatikan esensi pendidikan untuk semua orang. Jadi masyarakat jangan mau dinina-bobokkan (oleh pernyataan manis-red.) karena tugas sejati pemerintah itu tiada lain kecuali melayani rakyat. Mereka digaji dengan pajak rakyat," kata staf ahli Klub Guru itu.
Dalam pidato kenegaraan tanggal 15 Agustus 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa mulai 2009, anak-anak cemerlang dan berprestasi, khususnya di forum-forum internasional seperti olimpiade sains, akan mendapat pendidikan dengan beasiswa pemerintah hingga mencapai gelar doktor.
"Mereka yang telah meraih medali emas dalam olimpiade berbagai cabang ilmu pengetahuan, kami akan berikan beasiswa untuk menuntut ilmu di universitas manapun di seluruh dunia, sampai mencapai gelar doktor," kata Presiden saat menyampaikan RUU APBN 2009 beserta Nota Keuangan di depan Rapat Paripurna DPR-RI.
Mereka yang berprestasi gemilang itu telah mengharumkan nama bangsa dan negara dan diharapkan di masa depan akan ada lagi putra-putri bangsa Indonesia yang berada di garis depan kemajuan ilmu dan teknologi dunia, bahkan kalau bisa meraih hadiah Nobel.
Presiden menyebut, selama 2007, kontingen Indonesia berhasil memperoleh 51 medali emas dari berbagai olimpiade sains internasional. "Suatu prestasi yang cemerlang dan membanggakan," katanya.
Dalam APBN 2009, pemerintah berkomitmen menganggarkan 20 persen dari total belanja negara untuk sektor pendidikan atau setara dengan 224 triliun rupiah lebih.
No comments:
Post a Comment