Thursday, August 21, 2008

PEMERINTAH DIHARAP BERI PENDIDIKAN GRATIS BERMUTU

Komitmen pemerintah Indonesia untuk menyekolahkan anak-anak cerdas Indonesia yaitu mereka yang berprestasi di ajang olimpiade sains dunia hingga ke jenjang doktor adalah satu keharusan, namun pemerintah diharapkan tidak melupakan kewajiban untuk menyediakan pendidikan bermutu secara gratis bagi semua anak negeri.

Harapan itu disampaikan Sitti Maesuri Patahuddin, Dosen Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Negeri Surabaya yang juga Kandidat Doktor Universitas Queensland (UQ), di Brisbane, Selasa, menanggapi isi pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di depan Rapat Paripurna DPR-RI di Jakarta 15 Agustus lalu.

Sitti Maesuri mengatakan, komitmen Presiden Yudhoyono itu "bukanlah sesuatu yang menarik karena memang sudah sewajarnya pemerintah menyekolahkan anak-anak cerdas Indonesia. Hanya pemerintah 'bodoh' yang tidak menfasilitasi pendidikan anak-anak berotak seencer Albert Einstein hingga ke jenjang doktor," katanya.

Menurut mantan presiden Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di UQ (UQISA) itu, dengan anggaran 20 persen untuk sektor pendidikan di APBN 2009 seperti yang dijanjikan Presiden RI, sepatutnya pemerintah bisa melakukan banyak hal untuk memajukan pendidikan bagi semua anak Indonesia tanpa kecuali, termasuk kaum dhuafa.

"Akan lebih menggembirakan kalau pemerintah benar-benar memerhatikan esensi pendidikan untuk semua orang. Jadi masyarakat jangan mau dinina-bobokkan (oleh pernyataan manis-red.) karena tugas sejati pemerintah itu tiada lain kecuali melayani rakyat. Mereka digaji dengan pajak rakyat," kata staf ahli Klub Guru itu.

Dalam pidato kenegaraan tanggal 15 Agustus 2008, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa mulai 2009, anak-anak cemerlang dan berprestasi, khususnya di forum-forum internasional seperti olimpiade sains, akan mendapat pendidikan dengan beasiswa pemerintah hingga mencapai gelar doktor.

"Mereka yang telah meraih medali emas dalam olimpiade berbagai cabang ilmu pengetahuan, kami akan berikan beasiswa untuk menuntut ilmu di universitas manapun di seluruh dunia, sampai mencapai gelar doktor," kata Presiden saat menyampaikan RUU APBN 2009 beserta Nota Keuangan di depan Rapat Paripurna DPR-RI.

Mereka yang berprestasi gemilang itu telah mengharumkan nama bangsa dan negara dan diharapkan di masa depan akan ada lagi putra-putri bangsa Indonesia yang berada di garis depan kemajuan ilmu dan teknologi dunia, bahkan kalau bisa meraih hadiah Nobel.

Presiden menyebut, selama 2007, kontingen Indonesia berhasil memperoleh 51 medali emas dari berbagai olimpiade sains internasional. "Suatu prestasi yang cemerlang dan membanggakan," katanya.

Dalam APBN 2009, pemerintah berkomitmen menganggarkan 20 persen dari total belanja negara untuk sektor pendidikan atau setara dengan 224 triliun rupiah lebih.

*) My news article for ANTARA on August 19, 2008

No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity