Thursday, August 21, 2008

"KUA ETNIKA" DAN "ULU CHANDRA" DI FESTIVAL DARWIN

Kelompok musik "Kua Etnika" pimpinan Djaduk Ferianto, "Tanah Merege" (Tanah Hitam) dari Pulau Flores, dan grup tari Bali "Ulu Chandra" menjadi wakil Indonesia dalam Festival Darwin, Australia Utara.

Informasi yang dihimpun ANTARA di Brisbane, Selasa, menyebutkan, dalam festival tahunan seni budaya terbesar dan termegah di negara bagian Northern Territory (NT) itu, Indonesia juga menyuguhkan "Pesona Indonesia".

Debut Indonesia dalam pesta seni yang semula bernama "Festival Bougainvillea" itu dimulai dengan pertunjukan "Tanah Merege" di Kebun Raya Darwin pada 21 Agustus malam.

Festival yang diadakan sejak 1978 itu berganti nama menjadi Festival Darwin sejak 1993

"Tanah Merege" menampilkan lima musisi asal Watublapi, Pulau Flores. Mereka menyuguhkan tarian, gong, dan musik ukulele. Pada 22 Agustus, giliran "Kua Etnika" unjuk kebolehan.

Kelompok musik orkestra yang memadukan unsur jazz, reggae, serta seni musik Bali dan Jawa itu dijadwalkan tampil di lokasi yang sama.

Selain musisi Indonesia, para musisi dari Kamboja, Timor Timur, Ethiopia, Liberia, dan Malta juga tampil dalam festival yang berlangsung pada 14-31 Agustus itu.

Kehadiran Indonesia dalam festival tahunan yang dikunjungi lebih dari 50 ribu orang itu juga dimeriahkan penampilan para seniman yang tergabung dalam "Pesona Indonesia". Mereka akan tampil di teater "Amphi", Kebun Raya Darwin pada 23 Agustus.

Grup tari "Ulu Chandra" tampil pada 25 Agustus.

Selain diisi dengan pertunjukan musik, tari, lokakarya, teater, dan permainan sains untuk anak-anak, Festival Darwin juga dimeriahkan dengan seni visual, bazar makanan, komedi, kabaret, serta pertunjukan film.

*) My news for ANTARA on August 12, 2008


No comments:

About Me

My photo
Brisbane, Queensland, Australia
Hi, I am a journalist of ANTARA, Indonesia's national news agency whose headquarters is in Jakarta. My fate has brought me back to Australia since March 2007 because my office assigns me to be the ANTARA correspondent there. My first visit to the neighboring country was in 2004 when I did my masters at the School of Journalism and Communication, the University of Queensland (UQ), Brisbane, under the Australian Development Scholarship (ADS) scheme. However, the phase of my life was started from a small town in North Sumatra Province, called Pangkalan Brandan. In that coastal town, I was born and grown up. Having completed my senior high school there in 1987, I moved to Medan to pursue my study at the University of North Sumatra (USU) and obtained my Sarjana (BA) degree in English literature in 1992. My Master of Journalism (MJ) was completed at UQ in July 2005. The final research project report for my MJ degree was entitled "Framing the Australian Embassy Bombing (Jakarta) in Indonesian and Australian Newspapers". Further details about me can be read in a writing posted in my blog entitled "My Life Journey".

Blog Archive

NeoPod

NeoCounter

The Value of Creativity

The Value of Creativity