
Kesimpulan penting hasil kajian akademisi Universitas
Menurut Prof.David Johnson, penggunaan hukuman mati cenderung menurun di banyak negara di kawasan Asia Pasifik dan penurunannya mungkin semakin cepat seiring dengan meningkatnya pembangunan dan demokrasi.
Peneliti yang sedang melakukan studi tentang pemakaian hukuman mati di kawasan Asia Pasifik untuk bukunya bertajuk "The Next Frontier: National Development, Political Change and the Death Penalty in
"Adalah pemerintah otoriter yang memisahkan bangsa-bangsa dengan (kasus) eksekusi tinggi seperti China, Singapura, Vietnam, dan Korea Utara dari negara-negara lainnya di kawasan itu," katanya.
Di antara negara-negara demokratis yang jumlah kasus hukuman matinya menurun secara dramatis adalah Korea Selatan dan
David Johnson tidak menyebut secara spesifik bagaimana kondisi pelaksanaan hukuman mati di
Terkait dengan masa depan hukuman mati di kawasan
Dalam konteks ini, Prof.David Johnson berpendapat kemajuan dalam pembangunan dan demokrasi merupakan dua variabel yang sangat mendorong penurunan penggunaan hukuman mati.
Pembangunan dan demokrasi
"Ketika pembangunan dan demokrasi plural mengakar baik di Asia, penurunan (pemakaian) hukuman mati biasanya lebih cepat terwujud," katanya.
Menurut dia, perkembangan isu ini di
Apa yang terjadi di
Pentingnya posisi Asia bagi masa depan penghapusan hukuman mati di dunia karena sekitar 60 persen penduduk dunia berada di kawasan itu sehingga lebih dari 90 persen kasus hukuman mati di dunia juga terjadi di
Penurunan kasus hukuman mati di kawasan
Untuk kasus hukuman mati di
Di antara mereka itu adalah
Selain mereka, tiga terpidana mati kasus Bom Bali 12 Oktober 2002, yaitu Amrozi bin H. Nurhasyim, Ali Ghufron, dan Imam Samudera juga tengah menunggu datangnya hari eksekusi mereka.
*) My news for ANTARA on August 13, 2008
No comments:
Post a Comment