
Di Kedutaan Besar RI Canberra, upacara bendera Hari Kemerdekaan RI 2008 diikuti sekitar 300 orang, termasuk enam siswa berprestasi Australia yang belajar bahasa Indonesia.
Minister Counsellor Bidang Penerangan KBRI Canberra, Raudin, kepada ANTARA, mengatakan, upacara penaikan bendera yang berlangsung sekitar pukul 10.00 waktu Canberra itu dipimpin Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu TM Hamzah Thayeb. Bertindak sebagai komandan upacara Letkol (Inf) Taufan.
Enam murid SMA
"Mereka akan diterima Dubes secara khusus hari Senin," kata Raudin.
Pada kesempatan itu, Dubes Thayeb menerima penghargaan Satyalencana Karya Setya 30 tahun dan Sekretaris II/Ekonomi KBRI Canberra Lynda Kurnia Wardhani menerima penghargaan yang sama untuk masa pengabdian 10 tahun.
Dubes Thayeb juga memberikan penghargaan kepada enam orang staf lokal yang sudah mengabdi beberapa tahun di KBRI
Pada 23 Agustus, diselenggarakan pula "Pesta Masyarakat" yang terbuka bagi siapapun, sedangkan pada 26 Agustus malam dilakukan resepsi diplomatik di rumah kediaman Dubes Thayeb.
Sementara itu, upacara bendera di halaman Wisma Indonesia Sydney yang dipimpin langsung Konsul Jenderal RI Sudaryomo Hartosudarmo diikuti sekitar 500 orang.
"Selain lebih ramai dari tahun sebelumnya, yang istimewa dalam upacara
Perayaan HUT RI ke-63 di Wisma
"Pangelaran zikir akbar yang berlangsung di aula Peter Sham Syndey itu dimaksudkan sebagai doa bagi keselamatan bangsa dan negara."
Dewa 19 hibur Sydney
Pada Minggu malam, "Dewa 19", bersama "Dewi-Dewi", Elfonda Mekel alias Once, Mulan Kwok (Mulan Jamilah), "Andra and The Backbone", "The Rocks", dan runner-up Australian Idol 2007, Jessica Mauboy, menghibur warga Indonesia dalam acara pentas seni Indonesia Bisa di gedung "Round House" kampus UNSW Kensington, Sydney.
Sudaryomo mengatakan, kehadiran Dewa dan kawan-kawan di Sydney mendapat dukungan banyak perusahaan baik yang beroperasi di
Sehari sebelumnya, personil Dewa 19, Once, Mulan, dan Andra and The Backbone juga sempat mengisi acara Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) se negara bagian New South Wales di Kampus Universitas Teknologi Sydney (UTS).
Acara "Pesta Kampung" PPIA yang menjadi rangkaian kegiatan perayaan
Dari Darwin dilaporkan, upacara bendera berlangsung di halaman gedung Konsulat RI dan dihadiri sekitar 200 orang, termasuk Ibu Yong, wanita Indonesia bersuamikan orang Singapura yang kini sudah menjadi warga negara Australia.
Sekretaris II Fungsi Pensosbud Konsulat RI Darwin, Arvinanto Soeriaatmadja, mengatakan, Ibu Yong sempat menitikkan air mata saat bersama para hadirin lainnya menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" karena kerinduannya pada suasana upacara penaikan bendera Merah Putih pada HUT RI.
Dalam upacara yang dipimpin Konsul RI Darwin, Harbangan Napitupulu, dengan komandan upacara Arvinanto Soeriaatmadja itu, grup "marching band" siswa Darwin High School mengiringi lagu hening cipta, Satu Nusa Satu Bangsa, dan Padamu Negeri.
Kemeriahan peringatan Hari Kemerdekaan RI 2008 juga terasa di Brisbane, ibukota negara bagian
Diawali dengan upacara bendera yang dipimpin Ketua PPIA Queensland, Raymanditya Poerwito dengan komandan upacara, Elang Rahmat, sekitar pukul 09.00 waktu setempat, ratusan warga Indonesia berbaur dengan banyak warga Australia, Malaysia, dan turis asing menyaksikan rangkaian acara "Pesta Rakyat" yang berlangsung di halaman gedung kesenian "Brisbane Power House" yang bertetangga dengan taman "New Farm".
"Pesta Rakyat" bertajuk "A LIfe Tradition" itu dimeriahkan oleh festival makanan Nusantara yang menyajikan aneka makanan dan minuman khas dari berbagai daerah di Tanah Air.
Selain itu acara tersebut juga dimeriahkan dengan beragam tari-tarian daerah dan kontemporer Indonesia, seperti tari Bali, tari Piring, Jaipong, tari Zapin, tari Payung, tari Saman, dan Poco-Poco, pertunjukan angklung komunitas Indonesia, konser band (Modern Band), pertunjukan fesyen kostum daerah, dan aneka permainan.
Puncak acara "Pesta Rakyat" 2008 di Brisbane itu dimeriahkan oleh konser band "Maliq N D'Essentials" yang didatangkan dari Tanah Air berkat kerja sama PPIA Queensland dengan Brisbane Power House, komunitas Indonesia yang berhimpun di PIQ serta Institut Australia-Indonesia Kementerian Luar Negeri Australia.
Di antara warga
"I wanna try one. If it is delicious, I'll come back. How much is it?" (Saya mau mencoba satu (porsi). Kalau ternyata enak, saya balik lagi. Berapa harganya?) kata pria
Seorang perempuan
Para pengunjung dimanjakan dengan beragam pilihan makanan Nusantara mulai dari Martabak Aceh, Ikan Pepes, Ayam Bumbu Rujak, Lontong Cap Gomeh, Dendeng Balado, Nasi Kuning Daging hingga goreng-gorengan seperti Risol, Tahu Goreng Vegetarian, Bakwan dan Bakso.
Upacara bendera dan rangkaian kegiatan pesta masyarakat menyambut
*) My news article for ANTARA on August 17, 2008
No comments:
Post a Comment