
Tahun 2008 menandakan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Rangkaian kegiatan perayaan momen bersejarah itu telah dilakukan. Beberapa di antaranya adalah pertandingan golf, pameran fasyen batik di
Selain itu, dilangsungkan pula konferensi dan lokakarya tentang penurunan risiko bencana di Hotel Borobudur Jakarta pada 5-6 Agustus 2008.
Dalam acara yang disponsori pemerintah kedua negara itu, hadir Menteri Urusan Pertahanan Sipil Selandia Baru dan 20 orang anggota delegasi yang terdiri atas para pakar dan ahli manajemen bencana alam negara itu, katanya.
"Menurut kami, Selandia Baru memiliki teknologi, pengalaman dan kemampuan di bidang mitigasi dampak bencana alam. Sebagai negara yg terletak di 'ring of fire' (cincin api, wilayah rawan gempa), Selandia Baru memiliki tingkat kewaspadaan dan ketahanan komunitas yang tinggi. Pengalaman mereka dapat diadopsi
Sejarah diplomasi
Informasi
Antara tahun 1968 - 1973,
Baru pada 1973,
Wilayah akreditasi KBRI Wellington tidak hanya meliputi Selandia Baru tetapi juga negara-negara Republik Kepulauan Fiji (sejak tahun 1975 hingga berdirinya KBRI Suva tahun 2002), Samoa (sejak tahun 1978) dan Kerajaan Tonga (sejak tahun 1994).
Hubungan kedua negara tidak dapat dilepaskan dari kegiatan pendidikan Bahasa Inggris bagi guru-guru bahasa Inggris dibawah kerangka Colombo Plan pada akhir 1950-an.
Dalam perkembangannya, hubungan kedua negara secara umum berjalan baik kendati isu-isu penegakan hukum atas tuduhan pelanggaran hak azasi manusia di Timor Timur, penanganan masalah Aceh dan penyelesaian persoalan Papua masih sering menjadi ganjalan.
Pada saat sebagian wilayah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Pulau Nias, Sumatera Utara, dilanda bencana tsunami 2004, Selandia Baru ikut mengirim bantuan dana, barang dan personil militernya guna membantu para korban bencana.
Bahkan Selandia Baru juga ikut dalam KTT Penanggulangan Tsunami di Jakarta Januari 2005.
Bagi Selandia Baru,
Di era reformasi, Presiden Abdurrahman Wahid, sempat mengunjungi negara itu pada 2001. Setahun kemudian, Perdana Menteri Helen Clark ke
Hubungan perdagangan
Di bidang perdagangan bilateral, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru mencatat hubungan keduanya berjalan dengan baik. Pada 2006, total nilai perdagangan kedua negara mencapai 1,35 miliar dolar Selandia Baru.
Beberapa produk ekspor negara itu adalah produk susu, daging sapi dan produk kayu, sedangkan
Di bidang pendidikan, pada 2006, ada 600 orang pelajar dan mahasiswa
*) My news for ANTARA on August 13, 2008
No comments:
Post a Comment